Menurunnya Kursi Golkar di DPR Dinilai jadi Peluang Bamsoet Kalahkan Airlangga
Salah satu celah bagi Bamsoet yakni perolehan suara Golkar di Pemilu 2019.
Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo mengamati hangatnya suasana politik di tubuh Partai Golkar jelang Musyawarah Nasional (Munas). Dia melihat peluang Bambang Soesatyo mengalahkan sang petahana Airlangga Hartarto di perebutan kursi pucuk pimpinan partai berlambang beringin.
Salah satu celah bagi Bamsoet yakni perolehan suara Golkar di Pemilu 2019. Golkar memang masih menempati 3 besar partai pemenang pemilu, tapi masalahnya kursi partai di DPR berkurang yakni 85 kursi. Raihan kursi di 2019 itu juga menurun dibandingkan capaian di 2014 yakni 91 kursi. Dan jauh dari target awal sebanyak 110 kursi.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
"Banyak persoalan yang menjadi catatan di kepemimpinan Airlangga. Meskipun Golkar posisinya nomor dua (dari jumlah kepemilikan kursi), tetap ini bagian kelemahan Pak Airlangga. Peluang-peluang ini sedang dimanfaatkan. Namanya penantang pasti memiliki peluang dari kontestasi," kata Ari di kantornya, Jakarta, Jumat (19/7).
Dia menegaskan, langkah politik Airlangga mempertahankan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember mendatang juga bagian dari strategi. Jika Munas Golkar dipercepat sebelum Oktober, maka posisi Bamsoet masih sebagai ketua DPR.
"Dalam konteks ini sebenarnya posisi Bamsoet sebagai ketua DPR peluang politiknya lebih besar. Modal politik lebih kuat daripada katakanlah Pak Bamsoet menjadi menteri," ungkap Ari.
Soal restu Presiden Jokowi bagi kandidat ketua umum Golkar, Ari menganggapnya sebagai hal wajar. Menurutnya, bagaimanapun Golkar adalah pengusung Jokowi di Pilpres 2019 dan menjadi bagian dari pemerintah.
"Sudah rahasia umum restu presiden itu menjadi endorsement untuk political candidate. Sehingga perlu merasa perlu melakukan lobi-lobi ke presiden," tukasnya.
Ari menilai Airlangga maupun Bamsoet juga berupaya mengantongi restu Jokowi. "Dua-duanya memang dekat dengan Jokowi dan imbang," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Baca juga:
Nusron Wahid Terima Pinangan Bamsoet jadi Timses Jelang Munas Golkar
Golkar Sebut Pertemuan Empat Mata Luhut dan Airlangga Tak Bahas Munas
Tak Bahas Mekanisme Partai, Pertemuan Airlangga-Luhut Bicarakan Tugas Menteri
Eks Wasekjen Golkar Sebut Cepat Lambatnya Munas Berada di Tangan Airlangga
Kekalahan Jokowi di Basis Golkar Dinilai Bakal Pengaruhi Dukungan ke Airlangga