Meski tak jadi cawagub, Hasan tetap dukung Khofifah di Pilgub Jatim
Hasan sendiri berhasrat ingin jadi cagub dari NasDem tapi tak masalah jika yang diusung Khofifah.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Hasan Aminuddin santer dikabarkan ikut maju di Pilgub Jawa Timur 2018. Di sisi lain, dia akan tunduk pada perintah partai jika nanti mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur.
Bahkan, Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPP Partai NasDem ini mengaku akan ikut mendukung dan memenangkan Menteri Sosial yang juga Ketum PP Muslimat NU itu hingga menjadi gubernur. "Tersirat dari banyak tokoh-tokoh di DPP Partai NasDem, itu lebih mengerucut pada Ibu Khofifah Indar Parawansa (sebagai Cagub Jatim)," jelas Hasan di Surabaya, Senin (14/8) petang.
Mantan bupati Probolinggo ini juga yakin, Khofifah akan mendapat izin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Saya ingin meyakinkan, karena banyak pertanyaan, termasuk tokoh agamalah. Beberapa jam lalu saya sowan ke tokoh agama di Sidoarjo. 'Ibu Khofifah ini diizin nggak oleh presiden, Bapak Haji Jokowi?',” ungkap Hasan.
Menurut Hasan, presiden akan bersikap bijak. Karena hal itu menyangkut hak politik setiap warga negara. "Tentunya, Insya Allah akan mengizinkan (Khofifah), tidak akan melarang. Karena beliau itu bijak. Bijak seorang bapak yang Ibu Khofifah itu rela membantu (dengan menjadi menteri)."
Hasan juga sangat yakin kalau Khofifah akan segera mendeklarasikan diri maju sebagai Cagub Jawa Timur. "Tentunya setiap politisi itu ingin mendeklarasikan sesuai dengan momentumnya. Paling lambat, maksimal bulan 11-lah, November. Karena Surabaya (10 November) mungkin Hari Pahlawan. Ibu Khofifah akan deklarasi,” ungkap dia lagi.
Bahkan, Hasan juga menyebut, di bulan November itu, akan ada banyak relawan Khofifah di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur yang mengambil ancang-ancang untuk membuka posko.
"Ini murni relawan. Bukan dari partai politik. Sudah banyak info kepada saya melalui WhatsApp dan telepon. (Para relawan) ingin mendeklarasikan posko-posko Khofifah. Itu ikhlas tidak ada paksa-paksaan dan lainnya," paparnya.
Lantas bagaimana dengan rencananya yang juga ingin meramaikan bursa Pilgub Jawa Timur jika partainya mengusung Khofifah? Dengan diplomatis Hasan mengutarakan bahwa dirinya bukan orang yang haus akan kekuasaan.
"Saya ingin tegaskan. Saya ini politisi, yang sampai hari ini masih yang terhormat, kata tatib (tata tertib) DPR kan itu, masih yang terhormat. Dan saya ingin belajar taat kepada keputusan partai politik di mana saya berkhidmat," jawabnya.
"Karena saya menjadi politisi ini bagian dari hiburan untuk ibadah, bukan haus kekuasaan. Saya sudah berpengalaman dalam perjalanan hidup ini selaku legislatif dan eksekutif. Sudah lengkap kan?," sambungnya.
Menurutnya, target seorang politikus itu hanya dua, terpilih sebagai legislatif dan eksekutif. "Saya sudah mengalami. Hari ini ke Jakarta (menjadi anggota DPR RI) bagian dari hiburan untuk mencari ibadah. Terpahit kata orang terpahit," ucapnya.
Dan baginya, juga menjadi amanah meski partainya tidak mengusungnya di Pilgub Jawa Timur. "Kala partai saya memilih bukan Hasan Aminudin menjadi wakil gubernur, dan mendukung Ibu Khofifah menjadi gubernurnya, saya siap memenangkan dan mendukung Ibu Khofifah lahir dan batin. Tetap tegak lurus," tandas Hasan.