Mubarok: Fenomena Jokowi itu di-setting
Kalau Jokowi tidak pernah dikritik, menurut dia akan jatuh.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok berkomentar tentang fenomena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang selalu dielu-elukan media. Menurut dia hal itu hanya sebuah settingan belaka.
Mubarok mengaku pernah ditegur oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala dirinya mengkritisi Jokowi. Dia mengatakan, SBY melarang karena jika mengkritik Jokowi bakal dikritik ribuan orang.
"Media darling itu ada usianya, karena itu tidak alami. Itu di-setting. Saya pernah ditegur SBY karena mengkritik Jokowi, dia bilang, jangan karena nanti akan dikritik ribuan orang," ujar Mubarok di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/10).
Dia menilai, settingan media darling Jokowi akan membuat orang bosan. Terlebih lagi, kata dia, seseorang yang tidak mau dikritik bakal mudah jatuh.
"Kalau settingnya terlalu lama, biasanya nanti dia tidak lama-lama, bagusnya itu enggak lama. Orang tidak pernah dikritik, orang akan jatuh," kata dia.
Terkait dengan disebut-sebutnya Jokowi bakal menjadi capres dari PDI Perjuangan (PDIP), ia menyatakan jika Jokowi belum teruji. Sebab, mantan wali kota Solo itu belum menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Kalau dia jadi gubernur selesai, itu sudah teruji," pungkasnya.