Muhaimin: Jadi wapres itu berat, biar saya saja
"Jadi wapres itu berat, biar saya saja," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat peringatan HUT Ke-69 Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dan Haul ke-40 pendiri pesantren itu di Pati, Jawa Tengah, Selasa (17/7).
"Jadi wapres itu berat, biar saya saja," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat peringatan HUT Ke-69 Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dan Haul ke-40 pendiri pesantren itu di Pati, Jawa Tengah, Selasa (17/7).
Seloroh Muhaimin itu pun disambut tepuk tangan dan tawa mereka yang hadir di acara itu, terutama mereka yang paham bahwa Muhaimin sedang bicara ala sosok Dilan dalam film Dilan 1990 garapan sutradara Fajar Bustomi.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Saat memberikan sambutan, Muhaimin mengatakan ada beberapa nama kandidat wapres di kantong Presiden Joko Widodo (Jokowi), capres petahana pada Pemilihan Presiden 2019.
"Begini ya, saya sudah sering sampaikan ke para bakal calon wapres bahwa jadi wapres itu berat. Lha, ngurus umat, ngurus NU, itu berat. Banyaknya minta ampun. Pesantren saja ada lebih 30 ribu jumlahnya. Jadi, karena berat, biar saya saja. Kan sudah terbukti," katanya dengan nada bercanda seperti dikutip Antara.
Namun, kemudian, dengan nada serius Muhaimin mengaku niatnya untuk menjadi cawapres tulus untuk mengurus umat supaya sejahtera dan hidup cukup. Juga, lanjut dia, supaya pesantren tidak kumuh, lulusannya siap kerja dan percaya diri.
"Terima kasih atas kepercayaan kepada saya untuk menjadi calon wakil presiden. Kita tunggu saja istikharah Pak Jokowi," ujar Cak Imin.
Sebelumnya, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum KH M Najib Suyuthi mendukung penuh niat Muhaimin menjadi cawapres. Najib mengatakan saat ini adalah kesempatan terbaik dan tidak boleh disia-siakan oleh Nahdliyin untuk mengusung kader terbaiknya dalam pentas kepemimpinan nasional.
"Kata orang bijak kesempatan tidak akan datang dua kali. Saat ini warga Nahdlatul Ulama harus ikut menata bangsa ini," katanya.
Menurut dia, Muhaimin bukan hanya sarat pengalaman dan memiliki kepedulian kepada NU. melainkan juga pribadi yang sejuk dan berakhlak baik.
"Cak Imin adalah kita. Masih muda pula. Ayo kita sama sama dukung dan jadikan. Insya Allah kita tidak dilupakan," kata Najib.
Baca juga:
Ketua perkumpulan pesantren harap Cak Imin jadi cawapres Jokowi
Kejutan-kejutan jelang pendaftaran capres
Inilah 4 nama cawapres yang ada di kantong Jokowi
Tak jadi cawapres Jokowi, Cak Imin dinilai bisa diambil capres lain
'Logis Jokowi memasukkan nama Cak Imin ke kantongnya'