Muncul Partai Beringin jelang Munaslub Golkar
Mulai dari lambang partai berupa Pohon Beringin hingga almamaternya yang berwarna kuning partai Beringin mirip Golkar.
Menjelang Munaslub partai Golkar yang berlangsung di Bali, muncul sebuah partai baru yang bernama Partai Beringin Karya (Berkarya). Partai yang didirikan oleh 120 warga negara Indonesia (WNI) yang merasa prihatin dengan kondisi bangsa saat ini.
Dari pengamatan merdeka.com, partai tersebut mirip dengan Partai Golkar. Mulai dari lambang partai berupa Pohon Beringin hingga almamaternya yang berwarna kuning.
"Serupa tapi tak sama. Beringin kami masih utuh. Beringin kami belum ada 'tuyul-tuyulnya'," kata Ketua Umum Partai Berkarya Mayjen TNI (pur) Syamsu Djalan saat deklarasi partai di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (13/5).
Namun, Syamsu Djalal membantah jika partainya merupakan duplikat dari Partai Golkar. Sebab, partai yang didirikan 2 Mei 2016 tersebut didirikan untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan bersama akan kehidupan politik di Indonesia yang lebih demokratis, bersahabat, dan bermartabat.
"Kami bukan partai sempalan. Kami anak-anak pejuang, makanya membentuk partai ini," kata Syamsu Djalal di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (13/5).
Selain itu, Syamsu Djalal menegaskan kalau partainya tersebut bukanlah partai sekoci. Namun dia menampik jika kadernya adalah pihak-pihak yang kecewa dengan Golkar. "Tidak ada hubungan apa-apa dengan Golkar," tegasnya.
Dari data yang dihimpun, pada 10 Mei 2016, partai yang berasaskan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 ini telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI. Logo Pohon Beringin yang digunakannya pun telah tercatat di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI) Kemenkumham.
"Partai Berkarya telah didirikan oleh kami 120 orang warga negara Indonesia. Kader-kader bangsa dan anak-anak pejuang negeri ini dan saya ketua umumnya," pungkasnya.
Berikut susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Beringin Karya:
Ketua Umum: Mayjen TNI (pur) Syamsu Djalal
Wakil Ketua Umum (Litbang dan Pemenangan pemilu): Amiruddin
Wakil Ketua Umum (Polhukam): Kol CPM (pur) Bagus Heru
Wakil Ketua Umum (Ekuin): Syamsul Hidayat
Wakil Ketua Umum (Arsip, digital, dan sosmed): Yanvi Alex
Wakil Ketua Umum (Maritim): H Purnomo
Wakil ketua umum (Kesra): Ourida Seskania
Sekretaris Jenderal: Badaruddin andi Picunang
Bendahara Umum: Ahmad Goesra
Baca juga:
Ditanya yakin menang, Akom bilang 'saya cuma usaha'
Tak bisa jawab soal human capital indeks, Priyo jadi bahan tertawaan
Ical & Agung Laksono tonton langsung debat kandidat caketum
Jelang Munaslub, DPD Jatim dijemput mobil timses Setnov ke Bali
Dukung Akom, Tommy pesan hidupkan kembali program era Soeharto
Keluarga Soeharto resmi dukung Ade Komarudin di Munaslub Golkar
Di balik sikap diam Setya Novanto diserang jelang Munaslub Golkar
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Dimana DPD I Golkar Provinsi Riau menunjukkan penolakannya terhadap seruan Munaslub? Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau, Syamsuar menegaskan partai berlambang pohon beringin itu baik-baik saja dan fokus untuk pemenangan Pemilu 2024.
-
Apa itu Golok Sulangkar? Untuk golok berbahan pijakan kuda serta bekas ranjang tua ini dinamakan golok Sulangkar.
-
Kenapa Golok Sulangkar dianggap sakral? Bagi masyarakat Banten, golok Sulangkar menjadi senjata tradisional yang sakral. Ini terkait bahan bakunya yang menggunakan besi tua yang disinyalir tetap hidup saat dijadikan bahan golok.