Nasaruddin Umar Enggan Buru-Buru Bahas Cawapres Ganjar: Salat Istikharah Dulu
Nama Nasaruddin Umar digadang-gadang sebagai salah satu calon wakil presiden Ganjar Pranowo.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar digadang-gadang akan menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Nasaruddin sudah bertemu dengan Ganjar Pranowo tiga hari lalu di Tomohon, Sulawesi Utara.
Nasaruddin Umar mengakui hadir di Sulawesi Utara untuk memenuhi undangan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dan bertemu dengan Ganjar Pranowo.
-
Kapan Mahfud Md diumumkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo? Tepat pada Rabu 18 Oktober 2023, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Mahfud Md menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
-
Di mana Ganjar Pranowo bertemu dengan pelaku UMKM? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kenapa Mahfud Md dipilih sebagai cawapres Ganjar Pranowo? Saya dengan mantap mengambil keputusan untuk bangsa dan negara dengan mengucapkan bismilah, maka cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md,
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang memberi kenang-kenangan berupa lukisan kepada Ganjar Pranowo? Menjelang hari-hari terakhirnya sebagai Gubernur, Ganjar mendapat kenang-kenangan dari para seniman. Mereka mengadakan pentas wayang untuk melepas Ganjar dan juga memberi hadiah berupa lukisan.
Meski demikian, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar demisioner ini mengungkapkan acara di Sulut hanya halalbihalal.
"Kita kemarin halalbihalal," ujar Nasaruddin Umar usai pengukuhan BPP IKA UIN Alauddin Makassar di Hotel Myko Makassar, Sabtu (20/5).
Saat ditanya soal pertemuan dengan Ganjar di Sulut, Nasaruddin Umar enggan berkomentar banyak. Dia juga enggan ingin cepat merespons terkait namanya digadang-gadang sebagai Cawapres Ganjar Pranowo.
"Nantilah dulu. Kita (salat) Istikharah dulu," tutur Nasaruddin.
Sosok Nasaruddin Umar di Mata Idrus Marham
Sementara Ketua Umum BPP IKA UIN Alauddin Makassar, Idrus Marham mengaku tidak meragukan sosok Nasaruddin Umar yang digadang-gadang sebagai Cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.
Idrus melihat Nasaruddin Umar bukan karena berasal dari Pulau Sulawesi, tetapi pada kompetensi, pikiran, gagasan dan kemampuannya membangun jaringan.
"Jadi begini, saya sudah katakan Pak Nas (Nasaruddin Umar) itu kita lihat bukan karena Sulawesi. Tetapi karena kompetensi, pikiran, gagasan, kemampuan, dan jaringan," ujar dia.
Meski demikian, pada akhirnya nanti masyarakat Indonesia akan menjadi penentu dan menilai sosok Nasaruddin Umar. Mantan Menteri Sosial ini menegaskan hal paling penting adalah bagaimana melihat komitmen dan kompetensinya.
"Jadi saya kira sekarang, sudah silakan masyarakat memberikan penilaian. Tetapi selama ini saya kira kiprah yang dilakukan oleh prof Nazar baik melalui pikiran-pikiran yang ada maupun melalui pada komunikasi-komunikasi sosial Bagaimana tampil di event-event nasional bahkan Internasional," kata dia.
"Dan tadi sudah cerita seperti itu, seperti ini. Saya kira dilihat dari sisi ini, saya punya keyakinan tidak ada yang meragukan. Ini bukan soal layak tidak layak. Tetapi ini tidak ada meragukan kalau kompetesi itu," imbuhnya.
Meski demikian, penentuan Nasaruddin Umar sebagai cawapres akan ditentukan oleh pimpinan partai politik. Alasannya, parpol memiliki kewenangan dalam menentukan pemimpinan bangsa.
"Nah silakan yang punya kewenangan. Siapa yang punya kewenangan adalah pimpinan partai ya," sebut mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini.
Jika nantinya Nasaruddin Umar dipilih mendampingi Ganjar Pranowo, Idrus meminta kepada masyarakat Sulsel mendukung bukan karena alasan kedaerahan. Tetapi, melihat kompetensi dan kemampuan Nasaruddin Umar.
"Saya hanya ingin minta kepada orang-orang Sulsel, jangan mendukung Pak Nasar karena orang Bugisnya. Itu adalah pintu masuk, tetapi lihat pada kompetensi, pada kemampuan, pada jaringan, pada Ukhuwah, pada ketokohannya," ucap dia.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/gil)