NasDem anggap hasil survei LSI hanya lucu-lucuan
"Jadi masyarakat itu sudah tidak percaya karena terkesan tidak independen dan tendensius," kata Patrice Rio Capella.
Partai NasDem menanggapi santai hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menempatkannya sebagai partai politik tidak lolos parliamentary threshold (PT). NasDem justru bertanya soal kredibilitas lembaga tersebut.
"Kita santai saja karena kenyataan di lapangan tidak seperti yang dirilis. Itu survei lucu-lucuan saja," ujar Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella melalui rilis kepada merdeka.com, Senin (3/2).
Menurut Rio, sebelumnya NasDem telah melakukan survei kepercayaan masyarakat terhadap 12 lembaga survei yang ada. Hasilnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap LSI pimpinan Denny JA berada pada urutan ke-11 dari 12 lembaga survei yang ditelaah.
"Pasca-rilis LSI Dennt JA beberapa bulan lalu, kami mengambil insiatif untuk mensurvei sejumlah lembaga survei. Hasilnya, LSI Denny menempati urutan ke-11 dari 12 lembaga survei yang dipercaya oleh masyarakat," ungkap Rio.
Menurutnya, survei NasDem tersebut menggunakan metode yang sama dengan yang dilakukan LSI Denny JA, dengan 'margin of error' sebesar 2,9 persen. "Jadi masyarakat itu sudah tidak percaya karena terkesan tidak independen dan tendensius. Terkesan sekali memaksakan untuk menggiring opini kepada parpol tertentu," kata Rio.
"Saya kasihan juga melihat survei itu, karena bolak-balik survei tapi tujuannya untuk mempengaruhi opini. Yang faktanya jauh panggang dari api. Kasihan juga lama-lama survei itu jadi bahan tertawaan masyarakat," tandasnya.
Seperti diketahui, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kembali melakukan survei. Survei dilakukan pada 6 sampai 16 Januari 2014. Jumlah responden 1.200 dengan margin of eror sebesar +/- 2,9 persen dengan teknik wawancara tatap muka di 33 provinsi Indonesia.
Hasilnya, Partai Golkar berada di urutan pertama dengan 18,3 persen, kedua PDIP 18,2 persen. Lalu disusul Gerindra 8,7 persen, Partai Demokrat 4,7 persen, Hanura 4,0 persen, PKB 3,7 persen, PPP 3,6 persen, PAN 3,3 persen, PKS 2,2 persen, NasDem 2,0 persen, PBB 0,7 persen dan PKPI 0,5 persen.