NasDem bantah 'transfer' Rp 5 miliar ke Lucky Hakim: Ini bukan pemain sepakbola
Taufiq menjelaskan, NasDem tidak pernah memberikan bantuan termasuk keperluan logistik dalam bentuk uang tunai untuk para caleg. Kata dia, NasDem hanya membantu memberikan logistik berupa kaos atau bendera kampanye.
Beredar curhatan Lucky Hakim di perbincangan aplikasi Whatsapp di grup internal Partai Amanat Nasional (PAN) sebelum pindah ke Partai NasDem. Dalam curhatan mengenai kepindahannya itu Lucky sempat mengatakan bahwa ia menerima dana Rp 5 miliar.
Hal tersebut langsung dibantah oleh Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi. Menurutnya NasDem tidak pernah memberikan bantuan uang pada kadernya.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
-
Siapa yang memecat Danu Arman sebagai Hakim? Majelis Kehormatan Hakim (MKH) memecat hakim terlapor Danu Arman karena memakai narkoba di ruang kerja Pengadilan Negeri (PN) Rangkasbitung, Lebak, Banten. Keputusan itu dibacakan Ketua Majelis Kehormatan Hakim sekaligus Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai dalam persidangan di ruang sidang gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, Selasa (18/7).
-
Kapan Komnas HAM memeriksa Usman Hamid? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu. Istri Munir, Suciwati juga turut diperiksa oleh Komnas HAM.
-
Di mana Lukman Hakim lahir? Lukman Hakim lahir di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 6 Juni 1914.
"Tidak benar. Tidak ada ini bukan pemain sepakbola yang kemudian ada transfer. Jadi tidak benar kami tidak pernah memberikan istilah dukungan dalam bentuk seperti itu karena kami mengharap yang akan berada di NasDem itu adalah mereka-mereka yang telah mandiri," kata Taufiqulhadi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (18/7).
"Jadi tidak ada kemudian kalau misalnya kita harus membayar uang transfer yang ada adalah kita tidak menarik uang mahar. Tidak ada. Karena itu orang mudah mau datang ke NasDem. Itu adalah kehendak mereka sendiri semuanya," sambungnya.
Taufiq menjelaskan, NasDem tidak pernah memberikan bantuan termasuk keperluan logistik dalam bentuk uang tunai untuk para caleg. Kata dia, NasDem hanya membantu memberikan logistik berupa kaos atau bendera kampanye.
"Tidak akan pegang uang itu dalam bentuk seperti itu alat peraganya," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR ini juga tidak percaya bahwa percakapan di aplikasi Whatsapp tersebut benar ditulis oleh Lucky Hakim. Karena, tulisan di aplikasi percakapan, lanjut dia, bisa dimanipulatif.
"Saya tidak yakin itu dari Lucky Hakim karena screen shot itu bisa mengganti nama. dan kemudian dibikin screen shot bisa aja itu orang lain. Kalau emang benar (Lucky) saya minta di ralat," tegasnya.
Diketahui, artis sekaligus politikus Lucky Hakim mengungkapkan alasan pindah dari PAN ke Partai NasDem. Dia mengaku alasan utamanya pindah ke NasDem karena ada upaya menggesernya dari kursi anggota DPR. Pengakuan tersebut disampaikan Lucky ke grup whatsapp pengurus DPP PAN.
Di percakapan itu, Lucky mengakui menerima uang Rp 5 miliar dan bantuan logistik untuk maju menjadi calon legislatif dari NasDem. Tapi dia membantah alasan utama pindah karena tergiur uang.
Baca juga:
Berkarya bantah iming-imingi Lucky Hakim Rp 6 miliar
Di grup WA PAN, Lucky Hakim akui terima uang Rp 5 miliar dari NasDem
Mengejutkan, 5 elite parpol ini pindah partai dan nyaleg
Ketum PAN ungkap biaya 'transfer' Lucky Hakim ke NasDem capai Rp 5 M
Ini nama-nama anggota DPR yang pindah partai jelang pendaftaran caleg 2019
Politisi NasDem Lucky Hakim ingatkan artis untuk pilih-pilih partai