NasDem: Dirjen Pajak mundur bentuk tanggung jawab profesional
Usaha Dirjen Pajak melalui intensifikasi pajak belum berhasil.
Anggota Komisi XI DPR Johnny G Plate meminta pengunduran diri Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, Sigit Priadi Pramudito, harus menjadi titik tolak bagi pemerintah dan DPR memikirkan kembali target realisasi penerimaan pajak (shortfall). Dirinya juga apresiasi langkah mundur yang diambil Sigit sebagai bentuk tanggung jawab.
"Pengunduran diri Dirjen Pajak Pak Sigit sebagai bentuk pertanggungan jawab profesional atas kinerja Dirjen Pajak. Namun masalah shortfall penerimaan pajak tahun 2015 harus menjadi perhatian baik Kemenkeu maupun DPR RI dalam menetapkan target penerimaan pajak dalam postur APBN selanjutnya," kata Johnny kepada wartawan, Jakarta, Rabu (2/12).
Menurut politikus Partai NasDem ini, shortfall sebetulnya sudah diperkirakan akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dari asumsi 5,6 persen melemah menjadi 4,7 persen pronognosis pertumbuhan 2015. Sedangkan usaha Dirjen Pajak melalui intensifikasi pajak belum berhasil.
"Usaha Dirjen Pajak melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak belum mampu menaikkan kemampuan penerimaan fiskal yang memang ditargetkan ekstra tinggi pada APBN-P 2015," tuturnya.
Menurut Johnny, target penerimaan fiskal 2015 memang berat dicapai. Maka dari itu, harus dilakukan intensif melalui perbaikan sistem penyedia budget sekitar Rp 4,5 triliun.
"Hasil dari insentif tersebut mulai terlihat namun belum cukup untuk memenuhi target penerimaan fiskal 2015. Dampak dari shortfall ini akan mengakibatkan kenaikan defisit budget pada level 2,5 persen GDP untuk mempertahankan ratio penyerapan anggaran pada level kurang lebih 90 persen dari APBN-P 2015," pungkasnya.