NasDem ibaratkan KPK seperti Polantas, suka menjebak pengendara
NasDem minta KPK ingatkan orang jika hendak melakukan korupsi.
Komisi III DPR menggelar fit and proper test calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) sesi ke-3. Pagi ini Capim yang diuji kelayakan ialah Agus Rahardjo.
Sesuai jadwal, harusnya Agus diuji kemarin Selasa (15/12) pukul 19.00 WIB, namun karena tak cukup waktu akhirnya fit and proper test dilakukan hari ini bergiliran dengan Laode Muhammad Syarif dan Muhammad Busyro Muqoddas.
Anggota Komisi III DPR Fraksi NasDem Taufiqulhadi bertanya terkait mekanisme operasi tangkap tangan KPK. Menurutnya, tangkap tangan tersebut seperti bersifat penjebakan.
Taufiqulhadi mencontohkan KPK seperti polisi lalu lintas. Biasanya polisi tersebut sengaja bersembunyi di tikungan. Lalu ketika ada pelanggar lalu lintas, polisi baru menyergapnya.
"Seharusnya kalau di depan sana dia memberitahu tak boleh lewat situ. Kalau memang misalnya saya dicurigai, lantas Pak Agus memberitahukan agar saya tak melakukannya," kata Taufiqulhadi dalam fit and proper test di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/12).
Bagi Taufiqulhadi, bukankah lebih baik KPK melakukan pencegahan. Salah satu caranya ialah terus memberitahu agar tak melakukan pelanggaran.
"Diberitahukan di depan agar saya tidak melakukan hal itu. Itu efektif tidak? Saya tanyakan cara menangkap seseorang," tuturnya.
Sebelum Agus ada beberapa Capim KPK yang sudah diuji komisi III DPR. Beberapa di antaranya ialah Sujanarko, Alexander Marwata, Johan Budi Sapto Pribowo, Saut Situmorang, Surya Tjandra, Robby Arya Brata, Basaria Panjaitan.