NasDem khawatir kisruh Golkar & PPP pengaruhi proses Pilkada 2015
"Jangan sampai persoalan internal partai justru meluas pada kepentingan yang lebih besar seperti pilkada," kata Syarif.
Dualisme kepengurusan yang terjadi di Golkar dan PPP berdampak pada keberlangsungan proses pilkada. Sebab, kedua kubu yang terpecah itu saling klaim berhak mengajukan calon untuk ikut dalam Pilkada serentak pada Desember 2015 nanti.
Sekretaris Fraksi Partai NasDem di DPR Syarif Abdullah Al Kadrie khawatir dengan proses pilkada yang dapat terganggu dengan dualisme kepengurusan di partai politik.
"Jangan sampai persoalan internal partai justru meluas pada kepentingan yang lebih besar seperti pilkada," kata Syarif dikutip dari Antara, Rabu (22/4).
Syarif mengatakan, idealnya semua parpol bisa ikut pilkada namun KPU mesti memutuskan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni penyelenggara pemilu mengakomodir kepengurusan partai yang diakui dan disahkan pemerintah.
Dia mengatakan, Komisi II DPR masih berbeda pendapat terkait syarat partai politik yang diakui KPU untuk mengajukan pasangan calon kepala daerah dalam pilkada. "Persyaratan ini jadi persoalan bagi partai yang kepengurusannya tengah terlibat konflik internal, seperti Golkar dan PPP," ujar Syarief.
Syarief menjelaskan, tanpa maksud mencampuri urusan internal partai lain, tapi sesuai aturan, parpol yang berhak mengajukan pasangan calon kepala daerah adalah yang kepengurusannya terdaftar dan sah menurut Menteri Hukum dan HAM.
Menurut dia, komisioner KPU tidak perlu dengan menciptakan norma hukum baru yang keluar dari ketentuan perundang-undangan. Dia menilai, setiap parpol tentu memiliki permasalahan internal tetapi masalah internal itu tergantung pimpinannya sendiri.
"Sebelum ada kekuatan hukum bersikap tetap dari pengadilan maka KPU harus berpegang pada legal standing, yakni surat keputusan yang dikeluarkan Menteri Hukum dan HAM menyangkut partai politik dan kepengurusan partai," katanya.
Seperti diketahui, KPU akan membuka pendaftaran calon kepala daerah dalam pilkada pada Juli nanti. Namun kepengurusan Golkar dan PPP masih terpecah.
Golkar kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) masih berseteru, meskipun Kemenkum HAM telah mengesahkan kubu Agung. Ical menggugat ke PTUN dan Pengadilan Negeri. Sementara kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz di PPP juga masih berkonflik, meskipun PTUN sudah memenangkan kubu Djan.
Baca juga:
Demokrat Jatim tak ingin tinggalkan PPP & Golkar di Pilkada serentak
Boyolali gelontorkan anggaran Rp 27 M untuk pilkada
Golkar kubu Agung Laksono pastikan tetap akan ikut pilkada serentak
Pilkada serentak, Mendagri sebut daerah bisa pakai dana hibah APBD
Kampanye pilbup Sukoharjo, KPU gelontor anggaran Rp 4,2 miliar
KPU percepat proses persiapan pilkada serentak
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang dikatakan Sekjen Golkar tentang arah koalisi di Pilpres 2024? Sekjen Golkar menambahkan, di akhir pertemuan, Airlangga memakaikan jaket kuning loreng kepada seluruh ketua dewan. Jaket kuning loreng ini juga yang dikenakan seluruh Ketua DPD Tingkat I Partai Golkar saat bertemu Airlangga di Bali.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.