NasDem: Pemilihan pimpinan DPR tak cerminkan demokrasi
Tata tertib seharusnya dibahas oleh anggota DPR periode 2014-2019 sebagai pelaksana.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella, menilai rapat paripurna DPR merupakan bentuk pengkondisian situasi. Situasi sidang paripurna perdana anggota DPR dinilai sudah dikondisikan sejak awal.
Rio melihat pengkondisian sudah dimulai dari pembentukan tata tertib. Dalam hal ini Partai NasDem belum terlibat lantaran belum masuk menjadi anggota DPR. Tata tertib sidang dibuat bertentangan dengan demokrasi.
"Pertama kita melihat dari tata tertib persidangan itu kita menganggap ini sesuatu yang tidak mencerminkan demokrasi, tapi lebih mementingkan kepentingan kelompok," kata Rio di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10).
Rio menilai, tata tertib seharusnya dibahas oleh anggota DPR periode 2014-2019 sebagai pelaksana. "Harusnya tatib disahkan oleh anggota DPR sekarang," terang dia.
Disamping itu, hal lain yang menjadi sorotan Rio adalah paket pimpinan DPR. Rio melihat anggota DPR tidak memiliki opsi lain untuk memilih. Dirinya merasa dipaksa memilih opsi yang bukan kehendaknya. Seharusnya, pemilihan pimpinan DPR tidak dipaksakan selesai hari ini karena pemilihan pimpinan DPD baru dilaksanakan Kamis (2/10) dan pemilihan pimpinan MPR baru dilaksanakan Senin (6/10).
"Paket itu 5,5,5 dan kita diminta memilih paket itu. Itu kan kejar tayang, memang sejak awal dipaksa malam ini sampai ke pemilihan. Padahal DPD besok (Kamis, 2/10), MPR baru Senin. Waktu yang sempit ini membuat kita tidak bisa berpikir, tapi hanya mengejar target agar ini selesai lebih cepat," pungkas dia.