NasDem santai soal rencana Gerindra bentuk koalisi gemuk lawan Ahok
NasDem: Warga Jakarta sudah cerdas memilih figur yang pantas memimpin Jakarta, bukan dilihat dari koalisinya.
Partai Gerindra menggulirkan wacana membentuk koalisi besar untuk bertarung dengan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai salah pendukung Ahok tidak khawatir dengan rencana koalisi tersebut.
Ketua DPD Partai Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus tidak terlalu risau jika Gerindra berkoalisi dengan PKS, PPP dan PDIP. Langkah tersebut wajar dilakukan partai politik demi memenangkan pemilihan kepala daerah.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
"Dalam satu perhelatan biasa saja, ada yang mendukung ada yang tidak, itu hal yang biasa saja, saya rasa selama aturan mainnya tegas kemudian juga berkompetisi dengan harmoni, tak masalah," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (13/5).
Menurutnya, warga Jakarta sudah cukup pandai menentukan pilihan sosok yang pantas memimpin ibu kota. Bisa saja mantan Ahok kalah bila ternyata koalisi gemuk mampu memberikan calon lebih baik dari Bupati Belitung Timur itu.
"Yang jelas yang terbaiklah menurut masyarakat yang menang, yang akan dipilih. Jadi bukan masalah koalisi atau independen, tapi lebih pada jatuhnya nanti pilihan masyarakat ke mana. Tapi masyarakat yang pilih, apakah (memilih ke) koalisi yang gemuk atau tidak. Yang memenangkan tergantung pada masyarakat," ujarnya.
Nasdem memastikan tidak akan terbujuk rayuan untuk bergabung dalam koalisi gemuk. Karena partai besutan Surya Paloh tersebut telah memutuskan mendukung Ahok. "Tetap lah kita. Kan memang sudah deklarasi jauh hari," tutup Bestari.