NasDem sebut SBY belum ajukan pertemuan dengan Jokowi
Partai NasDem heran dengan tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pihak-pihak yang berusaha menghalanginya bertemu Presiden Joko Widodo. Ketua DPP Partai NasDem Jhonny G Plate mengaku mendapat informasi, SBY sama sekali belum pernah mengajukan pertemuan dengan Jokowi ke pihak Istana.
Partai NasDem heran dengan tudingan Mantan Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pihak-pihak yang berusaha menghalanginya bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketua DPP Partai NasDem Jhonny G Plate mengaku mendapat informasi, SBY sama sekali belum pernah mengajukan pertemuan dengan Jokowi.
"Tolong dikonfirmasi apakah Pak SBY pernah mengusulkan waktu pertemuan dengan Presiden? Apa saja usulan agenda pertemuan? Hingga saat ini sepertinya belum ada," kata Jhonny saat dihubungi merdeka.com, Kamis (2/2).
Jhonny mengaku tak percaya dengan tudingan SBY soal orang dekat Jokowi menghalanginya menggelar pertemuan. Jika SBY ingin bertemu Jokowi sebaiknya langsung menghubunginya atau pihak Istana, bukan malah membuat pernyataan di ruang publik.
"Jangan-jangan hanya perasaan saja. Jika ingin bertemu Presiden Jokowi tidak perlu melalui perantara media dan viral sosmed, hubungi langsung saja toh nomor kontak dan channel komunikasi diketahui dengan baik oleh semua Mantan Presiden, termasuk Mantan Presiden SBY," jelasnya.
SBY disarankan untuk tidak berandai-andai dengan tudingan tersebut. Menurutnya, Jokowi pasti akan menyempatkan waktu bertemu SBY membicarakan kondisi nasional.
"Tidak perlu berandai-andai ada yang menghalangi. Menurut kami jika terkait masalah negara dan waktu yang tepat tentu Presiden akan menyisihkan waktu untuk pertemuan yang konstruktif," tegas Jhonny.
Anggota Komisi XI ini menyarankan SBY untuk tidak terlalu sensitif dengan asumsinya itu. Tudingan adanya penghalang pertemuan SBY dan Jokowi dinilai sebagai manuver untuk memanaskan suhu politik jelang tahap pencoblosan Pilkada 15 Februari mendatang.
"Tidak perlu terlalu sensitif, jika betul ada tudingan tersebut maka itu hanya manuver dan bumbu politik semata pada suhu politik pilkada yang semakin intens dan hangat," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly ikut angkat bicara. Dengan tegas Yasonna membantah tuduhan SBY. Menurut Yasonna, Jokowi terbuka menerima siapa pun. Apalagi SBY merupakan mantan Kepala Negara dan Ketua Umum Partai. Kendati demikian, setiap tamu Presiden harus mengikuti mekanisme khusus.
"Enggak ada yang ngelarang-larang," tegas Yasonna.
Hingga saat ini, SBY belum mengajukan permohonan bertemu Presiden Jokowi. "Menurut Seskab (Sekretaris Kabinet, Pramono Anung) kan belum ada permintaan. Mana kita tahu hati orang mau ketemu," tuntasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara terang-terangan berniat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). SBY memiliki niat baik untuk mengklarifikasi informasi-informasi terkini mengenai kondisi bangsa. Sebagai orang yang pernah memimpin Indonesia selama 10 tahun, SBY merasa perlu menggelar pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Supaya baik Bapak Jokowi atau pun saya tidak prasangka praduga perasaan enak dan tidak enak atau saling bercuriga, beliau Presiden Republik Indonesia Presiden kita, saya juga pernah memimpin negeri ini sebelum beliau oleh karena itulah bagus kalau saya bisa bertemu dan sekali lagi blak-blakan apa yang terjadi supaya ada dialog mana yang benar mana yang tidak benar," jelas SBY di Wisma Proklamasi, Rabu (1/2).
Sampai sekarang niatnya bertemu Presiden Jokowi belum terealisasi. Menurut pengakuan SBY, ada pihak-pihak yang menghalanginya bertemu Presiden Jokowi. SBY heran ada pihak-pihak yang lebih berkuasa dari Presiden, sehingga bisa menghalanginya bertemu Jokowi.
"Saya diberitahu oleh orang kalau beliau ingin bertemu dengan saya tapi beliau dilarang oleh dua dan tiga orang di sekeliling beliau. Nah dalam hati saya, hebat juga orang itu bisa melarang Presiden kita untuk bertemu dengan sahabatnya yang juga Mantan Presiden. Pada hari yang baik ini kalau bisa saling melakukan klarifikasi supaya tidak menyimpan prasangka, praduga, bahkan rasa kecurigaan," tegasnya.
Baca juga:
Ini penjelasan BIN soal isu SBY disadap
Politisi PDIP sindir SBY soal penyadapan: Terlalu bawa perasaan
Soal penyadapan SBY, PKS dan PAN kaji usulan tentang hak angket
SBY curiga disadap, Agus Yudhoyono hanya tersenyum
Fahri Hamzah usul pembentukan pansus penyadapan
Said Aqil soal sikap tak etis Ahok ke Ma'ruf: Mulutmu, harimaumu
PPP tolak usulan Demokrat gunakan hak angket soal penyadapan SBY
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.