Ngaku tak ngerti pemerintahan, OSO tolak jadi cawapres Jokowi
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan tak mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019 meski dia disandingkan dengan Jokowi. Padahal partai besutan Wiranto itu sudah menyatakan mendukung Jokowi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan tak mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019 meski dia disandingkan dengan Jokowi. Padahal partai besutan Wiranto itu sudah menyatakan mendukung Jokowi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Saya tidak mau jadi cawapres sekalipun disandingkan dengan Jokowi pada Pilpres 2019," ucap pria yang akrab disapa OSO itu saat ditanya wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/12).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kenapa Prasasti Huludayeuh penting? Di masa itu, Prabu Siliwangi melalui program kerajaannya memiliki sejumlah proyek terkait infrastruktur seperti parit untuk kebutuhan pertahanan ibu kota Pakuan, membuat monumen gunungan, menggencarkan perkerasan jalan, menyelamatkan hutan lindung dan sebagainya.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Alasan OSO ogah maju bukan karena tak cocok dengan Jokowi. Namun Ketua DPD mengaku tak ahli dalam bidang pemerintahan. Dirinya pun lebih memilih bergelut di bidang perekonomian dan politik semata.
"Saya tidak ahli di bidang pemerintahan, cuma paham masalah perekonomian dan politik," kata OSO.
"Saya itu ahlinya di bidang ekonomi. Makanya saya enggak mau bila ditawari cawapres," tambahnya.
(mdk/bal)