Ngotot usung Marwan Jafar, PKB rayu Golkar demi Pilgub Jateng
Ngotot usung Marwan Jafar, PKB rayu Golkar demi Pilgub Jateng. Sukirman mengungkapkan, Marwan Jafar sudah siap tempur dalam Pilgub Jateng yang menurutnya akan berlangsung ketat. Dia memprediksi, Januari adalah bulan penting bagi partai politik karena menjadi waktu pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur ke KPU.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak goyah meski Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chudlori diincar untuk mendampingi Sudirman Said dalam Pilgub Jateng 2018. Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Tengah, Sukirman mengatakan, kandidat untuk diusung menjadi cagub adalah mantan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Marwan Jafar.
Sukirman mengatakan, sampai saat ini seluruh jajaran PKB masih bekerja keras menyosialisasikan Marwan Jafar ke masyarakat.
"Kami masih tetap menyosialisasikan Marwan Jafar. Prosesnya dilakukan secara terbuka. Apalagi, struktur tim kampanye sudah dirancang dengan komplet, tinggal meniup peluitnya untuk ditetapkan sebagai calon gubernur di Pilgub Jateng," kata Sukirman, Selasa (19/12).
Sukirman mengungkapkan, Marwan Jafar sudah siap tempur dalam Pilgub Jateng yang menurutnya akan berlangsung ketat. "Kami siap bersaing sampai detik ini. Hasil survei Marwan Jafar, baru kelihatan sekitar awal Januari," ucapnya.
Dia memprediksi, Januari adalah bulan penting bagi partai politik karena menjadi waktu pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur ke KPU. "Januari akan menjadi keputusan-keputusan penting bagi partai politik di Jateng untuk menentukan calonnya," tambahnya.
Dia mengatakan, ada banyak opsi untuk mengusung Marwan. PKB, menurutnya juga membuka peluang untuk berkoalisi dengan Golkar. Kedua partai tersebut bisa membentuk poros tengah untuk mengimbangi kekuatan Gerindra-PAN yang mengusung Sudirman Said dan PDIP yang diprediksi mengusung Ganjar Pranowo sebagai incumbent.
"Semua masih mungkin dan memang ada wacana Golkar dan PKB bergabung. Dan itu jadi solusi," tuturnya.
Baca juga:
Sudirman Said berpeluang besar diusung PKS di Pilgub Jateng
Golkar Jateng tetap usung Arianti Dewi maju bakal Cawagub
Ini kriteria wakil Ganjar jika dipercaya PDIP maju lagi di Pilgub Jateng
Ganjar beri selamat ke Sudirman Said: Dia orang hebat dan bagus
PDIP akan umumkan cagub Jateng dan Jabar pada awal Januari 2018
PAN mesra dengan Gerindra, NasDem pepet PDIP di Jateng
Taufik Kurniawan dilarang maju Pilgub Jateng oleh konstituennya
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa yang yakin bahwa PKB punya kekuatan di Jateng? “Bukan satu Provinsi didominasi oleh satu partai. PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,”
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa yang menyatakan bahwa PKB akan membentuk poros di luar Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.