Nusron Wahid: Kalau tidak ada yang mau Dedi Mulyadi, pakai Emil-Daniel
Nusron Wahid: Kalau tidak ada yang mau Dedi Mulyadi, pakai Emil-Daniel. DPP Partai Golkar telah menggelar rapat membahas persiapan Pilkada serentak 2018. Dalam rapat itu, diputuskan bahwa Golkar mengusung Khofifah Indar Parawansa di Jatim, namun untuk Jawa Barat, masih terbuka peluang bagi siapa saja.
DPP Partai Golkar telah menggelar rapat membahas persiapan Pilkada serentak 2018. Dalam rapat itu, diputuskan bahwa Golkar mengusung Khofifah Indar Parawansa di Jatim, namun untuk Jawa Barat, masih terbuka peluang bagi siapa saja.
Koordinator pemenangan pemilu wilayah Sumatera-Jawa Partai Golkar, Nusron Wahid mengatakan, partainya pada 1 Agustus lalu sudah memutuskan Dedi Mulyadi sebagai cagub atau cawagub. Keputusan itu masih tetap dipegang oleh Golkar.
"Kalau memang ada yang mau berpasangan. Karena itu berproses komunikasi. Sekarang kita lihat. Jadi sekarang di DPP mempunyai alternatif," kata Nusron di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (2/10).
Nusron mengatakan, alternatif pertama Dedi Mulyadi jadi cagub atau cawagub. Opsi berikutnya, Golkar menawarkan pasangan Ridwan Kamil (Emil) dan Daniel Muttaqin di Pilgub Jabar.
"Alternatif pertama adalah Dedi Mulyadi ditetapkan cagub atau cawagub. Kedua kalau tidak ada, pakai Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqin.
Namun, opsi tak hanya sampai di situ. Partai Golkar juga memiliki opsi terakhir yakni Dedi Mizwar berpasangan dengan Dedi Mulyadi. Opsi ini masih terus digodok hingga batas terakhir pendaftaran di KPU Jawa Barat.
"Silakan berkomunikasi terlebih dulu. Wong Januari kok," kata Nusron.
Nusron tak mau menyiakan peluang keretakan Gerindra dan PKS. Dia siap menampung Deddy Mizwar jika PKS dan Gerindra tak jadi mengusung pemeran Naga Bonar itu.
"Makanya Deddy Mizwar kalau dia disia-siain Gerindra-PKS bubar, ayo sini gitu kan," kata Nusron.
Baca juga:
Dedi Mulyadi belum bicarakan koalisi sebelum dapatkan rekomendasi Golkar
Dedi Mulyadi klaim rapat pleno Golkar beri mandat sebagai Cagub Jabar
Golkar diberi 3 hari untuk keluarkan rekomendasi untuk Dedi Mulyadi
Massa rela nginap di DPP Golkar demi Dedi Mulyadi jadi cagub Jabar
Deddy Mizwar belum tentu mau duet dengan Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Kader Golkar Jabar desak DPP keluarkan rekomendasi untuk Dedi Mulyadi
Golkar Jabar: Di Rakerda, tak ada nama lain selain Dedi Mulyadi
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.