Opsi Anies-Cak Imin Menguat, Airlangga Tegaskan Koalisi Prabowo Solid
Airlangga mengatakan, sejauh ini belum pernah ada pembicaraan Cak Imin akan meninggalkan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Wacana duet itu menguat menyusul safari politik Anies yang menemui Ibunda Cak Imin hari ini saat kunjungan di Jombang, Jawa Timur.
Opsi Anies-Cak Imin Menguat, Airlangga Tegaskan Koalisi Prabowo Solid
Muncul wacana bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Wacana duet itu menguat menyusul safari politik Anies yang menemui Ibunda Cak Imin hari ini saat kunjungan di Jombang, Jawa Timur.
Opsi duet Anies-Cak Imin itu juga muncul seiring menguatnya wacana poros baru Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres.
Para petinggi Partai Demokrat hingga saat ini masih menggelar rapat di Kediaman Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), membahas duet Sandiaga-AHY.
- Prabowo Soal Gibran Tak Hadir Deklarasi Cawapres: Ada Rapat di Solo
- Cerita di Balik Ketum Parpol Koalisi Indonesia Maju Sepakat Usung Gibran Jadi Cawapres Prabowo
- Prabowo-Gibran Daftar Capres-Cawapres ke KPU 25 Oktober
- Prabowo Soal Peluang Gibran Jadi Cawapres: Ya Bagaimana Kalau Kehendak Rakyat Begitu?
Airlangga mengatakan, sejauh ini belum pernah ada pembicaraan Cak Imin akan meninggalkan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
"Belum pernah bicara itu," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/8).
Airlangga menegaskan, koalisi bersama Gerindra, PKB, dan PAN masih solid mendukung Prabowo.
Tidak ada pembicaraan Cak Imin hengkang dari koalisi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali tidak ingin berandai-andai Anies menggandeng Cak Imin. Meski diakui Ali, dalam politik sampai hari ini tidak ada yang pasti.
"Enggak mengandai-andai politik itu sampai hari ini belum ada yang pasti. Pasti itu nanti pas pendaftaran," ujar Ali kepada wartawan, Kamis (31/8).
Ali mengatakan, politik masih dinamis. Peluang PKB bergabung dengan Koalisi Perubahan bukan menjadi kewenangan partai-partai pendukung Anies.
"Jadi kita enggak tahu Mas Anies ini berkomunikasi dengan siapa, itu hak dia. Yang pasti dia punya otoritas yang melampaui ketum partai. Apakah tidak tergoda sama PKB ya itu Mas Anies yang tahu," ungkap Ali.