OSO sudah mundur dari kursi pimpinan MPR, minta pengganti dari DPD
OSO sudah mundur dari kursi pimpinan MPR, minta pengganti dari DPD. Hingga kini Politisi Partai Hanura itu belum mengetahui siapa yang akan menjadi penggantinya. Tetapi ia menegaskan penggantinya haruslah berasal dari DPD.
Oesman Sapta Odang (OSO) membenarkan bahwa ia telah mundur sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sebab, dia ingin konsentrasi pada tugasnya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Ya sudah sibuk, konsentrasi di DPD," kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/2).
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Apa yang dilakukan oleh OPM dan simpatisannya? Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
Hingga kini Ketum Partai Hanura itu belum mengetahui siapa yang akan menjadi penggantinya. Tetapi ia menegaskan penggantinya haruslah berasal dari DPD.
"Belum tau harus dirapatkan dulu. Harus DPD" ucapnya.
Diketahui, ada beberapa nama yang disebut-sebut berpotensi menjadi calon pengganti OSO. Mulai dari senator dari Jawa Tengah, Akhmad Muqowam dan senator dari Yogyakarta, Ratu Hemas.
"Pak Muqowam juga saya dengar potensi, Bu Ratu saya dengar juga banyak yang mulai sebut. Mungkin siapa lagi kan semua punya hak sama," kata Wakil Ketua Umum Partai Hanura I Gede Pasek Suardika saat dihubungi, Kamis (8/2).
Baca juga:
OSO harap tambahan kursi pimpinan DPD tak sakiti daerah lain
Hari ini, DPR rapat pengesahan UU MD3
Prabowo setuju Ahmad Muzani jadi Wakil Ketua MPR
Belum mendesak, pengesahan revisi UU MD3 diminta NasDem ditunda
Soal panggil paksa mitra DPR, Polri hanya ikuti ketentuan Undang-Undang