Pakai backdrop NasDem, Anies-Sandi dilaporkan ke Bawaslu DKI
Pakai backdrop NasDem, Anies-Sandi dilaporkan ke Bawaslu DKI. Backdrop ini terpasang saat deklarasi dukungan di posko pemenangan Anies-Sandi, Jalan Panglima Polim IX, Jakarta Selatan. ""Kami akui ada, tetapi hanya beberapa orang saja, tidak bisa dong segelintir orang diklaim mewakili seluruh, ini penyesatan."
Partai NasDem akan melaporkan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta. Laporan itu terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan mereka saat deklarasi dukungan di posko pemenangan Anies-Sandi, Jalan Panglima Polim IX, Jakarta Selatan.
Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino mengatakan, di hari deklarasi tersebut, pasangan Anies-Sandi terbukti melakukan upaya penyesatan kepada publik dengan cara memakai backdrop Partai NasDem se-Jakarta Timur.
"Pertama kita ingin laporkan backdrop yang digunakan di posko pemenangan Anies-Sandi yang menggunakan nama NasDem se-Jakarta Timur. Ini merupakan penyesatan publik," katanya melalui pesan elektronik, Rabu (28/12).
Dia menilai, deklarasi dengan backdrop NasDem merupakan upaya propaganda untuk mengklaim seluruh kader NasDem mendukung mereka. Dia menegaskan, hal itu jelas bagian dari penyesatan. Sebab yang terjadi di lapangan adalah beberapa orang kader yang mendukung.
"Kami akui ada, tetapi hanya beberapa orang saja, tidak bisa dong segelintir orang diklaim mewakili seluruh DPC dan dewan perwakilan ranting se Jakarta Timur. Ini merupakan penyesatan dan masyarakat akan mengingat bahwa ada calon gubernur dan wagub yang bernama Anis- Sandi berlaku tidak jujur," tegasnya.
"Oleh karena itu, kami bersama DPC dan dewan perwakilan ranting se Jakarta Timur akan datang ke Bawaslu DKI untuk melaporkan hal tersebut dan terhadap kader yang menyimpang kami akan berikan sanksi tegas," tambah Wibi.
NasDem menyayangkan manuver politik yang dilakukan pasangan Anies-Sandi dengan menanggalkan nilai-nilai kejujuran. Wibi menilai bahwa hal tersebut membuktikan bahwa pasangan Anies-Sandi belum memiliki kapasitas untuk memimpin Jakarta.
Baca juga:
Jika menang, Sandi bakal ciptakan peluang bisnis berbasis teknologi
Berang, NasDem minta kubu Anies Baswedan junjung etika politik
Sandiaga Uno: Kita dapat suntikan vitamin super kuat dari NasDem
Gelora Prabowo turun gunung menangkan Anies-Sandi meski dana cekak
Sandiaga ngaku ikhlas keluarkan dana Rp 34 miliar untuk Pilgub DKI
Ini tujuan Anies-Sandi buat video parodi 'Om telolet om'
Januari, Prabowo akan turun kampanye akbar menangkan Anies-Sandi
-
Apa pandangan Partai NasDem tentang Anies Baswedan terkait Pilkada? “Pak Anies itu ibarat orang main kartu ya kartunya enggak pernah mati,” kata Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim kepada wartawan di DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Bagaimana cara pihak luar menjegal Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jabar? Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,” kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.