PAN janji tak gunakan politik identitas di Pilpres 2019
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno memastikan meski koalisinya didukung representasi ulama, tak berarti akan menggunakan politik identitas.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno memastikan partainya tak akan menggunakan politik identitas pada pertarungan pemilihan presiden 2019. Dia mengatakan, isu politik yang berpotensi memecah belah masyarakat, mencederai landasan partainya. Karena itu, mereka siap bertarung ide dan gagasan melawan kubu lawan.
"Kami sebagai partai menjamin tidak akan mengusung agenda politik identitas tersebut," kata Eddy di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Rabu (23/8).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Dalam Pilpres 2019, PAN berkoalisi dengan Gerindra dan PKS mengusung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Pasangan ini dikenal dekat dengan Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa, juga Pimpinan FPI Habib Rizieq, yang memotori gelombang protes terhadap Basuki Tjahaja Purnama atas penistaan agama ketika Pilkada DKI 2017 lalu.
Eddy memastikan meski koalisinya didukung representasi ulama, tak berarti akan menggunakan politik identitas.
"Bahwa kemudian didukung pihak representasi tokoh agama bukan berarti menggunakan politik identitas. Bukan berarti kita mengusung agenda tersebut," kata dia.
Dia meyakini, masyarakat sudah cerdas dalam memilih pasangan. Tidak hanya itu, masyarakat juga jengah dengan hingar bingar politik tanpa solusi. Karena itu kalau terus dicekoki konflik, masyarakat tahu itu bukan pasangan calon pilihan mereka.
"Kalau hanya membelah dan membuat konflik yang lebih dalam, masyarakat sangat cerdas memilih bahwa itu bukan calon yang dikehendaki tapi calon yang bisa merangkul semua pihak," ucapnya.
Baca juga:
PAN ungkap keunggulan Djoko Santoso di tim Prabowo-Sandi sebagai ahli perang darat
Ultah ke-20, PAN undang Prabowo-Sandiaga, Koalisi Jokowi tidak
PAN sempat bahas nama Gatot Nurmantyo masuk tim pemenangan Prabowo-Sandiaga
Elektabilitas Prabowo-Sandiaga rendah, Sekjen PAN bandingkan dengan Pilgub DKI
Sengketa ahli waris keluarga di lahan kantor DPW PAN Jakarta