PAN klaim partai politik tahu diri & tak mobilisasi massa demo Ahok
PAN klaim partai politik tahu diri & tak mobilisasi massa demo Ahok. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta melakukan evaluasi dukungan terhadap partai-partai koalisi. Waketum PAN Hanafi Rais mengatakan pihaknya tidak memberikan instruksi atau berusaha memobilisasi massa saat demonstrasi berlangsung.
Pasca-demontrasi akbar ormas keagamaan 4 November, sejumlah pihak mempertanyakan dukungan dan sikap partai-partai pendukung pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla. Partai-partai pendukung, khususnya yang berbasis Islam dianggap tidak memberikan kontribusi dalam meredam ketegangan aksi 4 November.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta melakukan evaluasi dukungan terhadap partai-partai koalisi. Waketum PAN Hanafi Rais mengatakan pihaknya tidak memberikan instruksi atau berusaha memobilisasi massa saat demonstrasi berlangsung.
"Nah, partai-partai politik itu pun juga tahu diri, tidak ada instruksi atau malah memobilisasi massa sama sekali tidak ada. Kita juga tahu secara tidak langsung ada implikasi terhadap Pemerintah," kata Hanafi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).
Hanafi beranggapan aksi 4 November murni berasal dari aspirasi publik yang ingin agar Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diadili karena dianggap menistakan agama. Sehingga, partai-partai politik tidak ikut campur dalam aksi tersebut.
"Kami menjaga betul antara sikap partai dan individu itu dipisahkan masing-masing harus saling menghormati," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini menegaskan pihak yang menyebut partai berbasis Islam, termasuk PAN tidak serius mendukung Jokowi justru akan memperkeruh suasana.
"Kalau ada suara atau pendapat yang malah memperkeruh dengan cara mengatakan dukungan partai-partai berbasis Islam kepada Pemerintah kok tidak serius itu justru kemudian akan memperkeruh suasana," tegasnya.
Menurutnya, Presiden Jokowi saat ini tengah membutuhkan dukungan dari banyak elemen baik ormas, partai politik hingga masyarakat. Oleh sebab itu, lanjutnya, gagasan soal evaluasi terhadap partai-partai pendukung pemerintah akan menimbulkan implikasi buruk bagi Jokowi.
"Presiden ini membutuhkan dukungan dari sebanyak-banyaknya elemen tidak hanya parpol tapi juga dari ormas, elemen-elemen sosial yang lain. Kalau kemudian malah mau diintrik dengan memecah kekuatan yang mau mendukung Presiden hanya karena alasan politik itu justru yang akan membahayakan Presiden sendiri," terang dia.
Hanafi memastikan sejauh ini petinggi partai pendukung Presiden tetap berdiri dan berkomitmen membantu Jokowi dalam menyelesaikan persoalan nasional.
"Saya kira ketum-ketum partai pendukung Presiden juga ada di belakang Presiden selama ini. Tidak ada yang di depan tidak ada yang pimpin demo. Tidak ada yang mau mendorong-dorong ikut demo," pungkasnya.