PAN sebut elektabilitas Ahok merosot karena ulahnya sendiri
Elektabilitas Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, terjun bebas di survei terbaru milik Denny JA. Hasil survei menyebutkan, Ahok-Djarot hanya memiliki elektabilitas 10,6 persen usai didera kasus dugaan penistaan agama.
Elektabilitas Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, terjun bebas di survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA. Hasil survei menyebutkan, Ahok-Djarot hanya memiliki elektabilitas 10,6 persen usai didera kasus dugaan penistaan agama.
Terkait hal ini, Waketum PAN Hanafi Rais mengatakan faktor membuat elektabilitas pasangan Ahok-Djarot turun akibat ulah pasangan nomor urut 2 itu sendiri. Hanafi memastikan partai pendukung Agus-Slyviana tidak akan mengambil manfaat dari kasus Ahok itu.
"Ya Pak Ahok ini elektabilitasnya turun karena ulahnya sendiri. Jadi bukan jangan lantas kita seolah-olah merasa ingin mengambil manfaat dari itu, enggak. Jadi memperbaiki elektabilitas ya Ahok sendiri jaga mulutnya maupun memperbaiki dirinya sendiri," kata Hanafi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).
Menurut dia, karakter pemilih di Jakarta selalu menginginkan pembaruan kepemimpinan. Oleh sebab itu, penetapan Ahok sebagai tersangka ditangkap dengan partai-partai pendukung pasangan Agus Harimurti dan Sylviana Murni untuk bekerja lebih keras memenangkan jagonya itu.
"Jakarta ini corak pemilihnya selalu menginginkan pembaruan dan pemilu ke pemilu pilgub ke pilgub sehingga saya kira momentum ini terlepas dari poling apapun ini yang sekarang sedang in dan ditangkap dengan baik oleh partai-partai politik dan pendukung Agus-Sylviana," terangnya.
Terlebih lagi, katanya, sejauh ini sambutan warga DKI Jakarta terhadap pasangan Agus-Slyviana sangat baik.
"Ya bagi pendukung Agus-Sylviana apapun hasil poling kita tetap akan bekerja untuk pemenangan Agus-Sylviana. Dan kami lihat di lapangan sambutannya luar biasa," klaimnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data yang dimiliki LSI, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, elektabilitas Ahok berada di 24,6 persen. Sedangkan setelah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, elektabilitas Ahok anjlok hingga berada di angka 10,6 persen.
"Bukan tidak mungkin potensi yang sangat besar, Ahok akan tergusur di putaran pertama," beber Peneliti LSI, Ardian Sopa.
Namun, lanjutnya, hal ini justru berdampak positif bagi rival Ahok. Seperti elektabilitas pasangan Anies-Sandi yang saat ini memimpin dengan 31,90 persen. Disusul Agus-Sylvi 30,90 persen. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 26,60 persen masuk dalam kategori swing voters atau belum menentukan pilihan.
LSI melakukan survei periode 31 Oktober sampai dengan 5 November 2016, dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah yang responden yang dimintai pendapat sebanyak 440 orang. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Sementara margin of error survei ini kurang lebih 4,8 persen.