PAN Sebut Ide Pembubaran Koalisi Prabowo Harus Dibahas Bersama Parpol Pendukung
"Karena berkoalisi itu ada proses sangat panjang yang dijalani bersama-sama. Banyak suka dan duka," kata Drajad.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menegaskan wacana pembubaran koalisi Prabowo-Sandiaga harus dibahas oleh seluruh partai anggotanya. Dia menilai pembentukan koalisi menjadi kesepakatan bersama 5 partai politik pendukung yakni Gerindra, PAN, PKS, Demokrat dan Berkarya.
"Koalisi itu bukan keputusan 1-2 orang. Itu keputusan bersama, kesepakatan bersama. Jadi soal koalisi Prabowo-Sandi akan jalan terus atau tidak, etikanya ya harus dibahas bersama oleh semua parpol yang terlibat," kata Drajad saat dihubungi merdeka.com, Minggu (9/6).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Dalam pembubaran koalisi, lanjutnya juga perlu dibicarakan dulu dengan berbagai tokoh partai dan non partai. Mulai dari Amien Rais hingga Habib Rizieq Syihab.
"Beliau-beliau pun saya yakin tidak akan memutuskan sendiri. Saya yakin beliau-beliau akan melibatkan tokoh-tokoh kunci non-parpol seperti Habib Rizieq, para ulama dan habaib," ungkapnya.
Drajad berpandangan proses membangun koalisi adalah rangkaian yang sangat panjang. Karena itu, tidak bisa asal dibubarkan begitu saja.
"Kenapa demikian? Karena berkoalisi itu ada proses sangat panjang yang dijalani bersama-sama. Banyak suka dan duka. Selain itu, faktor persahabatan pribadi dan kesamaan visi juga kental pengaruhnya. Jadi tidak bisa bubar begitu saja, apalagi hanya dengan 'cuitan'," ucapnya.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik meminta Prabowo Subianto untuk segera membubarkan Koalisi Indonesia Adil Makmur. Alasannya, kata dia, gugatan hasilPilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai persyaratan partai koalisi.
"Pak @prabowo, Pemilu udah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak terpilih peran Partai. Saya usul, kamu segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir," kata Rachlan dalam akun Twitter resminya, Minggu (9/6).
Baca juga:
Tolak Koalisi Dibubarkan, TKN Sebut Kubu-kubuan di Pilpres Tergantung Elite Politik
PKS Nilai Usulan Pembubaran Koalisi Prabowo Kurang Bijak
Usul Koalisi Dibubarkan, Demokrat Dinilai PAN Dapat Tawaran Politik Lebih Baik
Demokrat Usul Koalisi Dibubarkan, BPN Sindir 'Kebelet Dapat Jatah Menteri'
Wasekjen Demokrat Desak Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Makmur