PAN soal kasus Sandiaga: Wajar, tapi tak boleh mengarah ke fitnah
PAN soal kasus Sandiaga: Wajar, tapi tak boleh mengarah ke fitnah. Ketua DPP PAN Ali Taher berharap Pilkada DKI Jakarta bukan menjadi ajang untuk menimbulkan perpecahan. Seluruh pasangan calon dan elemen pendukung diimbau berlomba secara sportif agar kestabilan politik terjaga.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno diterpa isu miring. Sandiaga diduga melakukan penggelapan uang jual beli lahan jelang putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Ketua DPP PAN Ali Taher mengatakan, isu tersebut sebagai dinamika yang wajar. Namun, dia meminta semua pihak tidak menebar fitnah yang diarahkan ke salah satu pasangan calon.
"PAN saat ini dalam konteks sebagai partai pendukung nomor 3 dinamika ini wajar tapi tak boleh berlebihan apalagi mengarah ke fitnah yang menyangkut perorangan," kata Ali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/3).
Ketua Komisi VIII ini berharap Pilkada DKI Jakarta bukan menjadi ajang untuk menimbulkan perpecahan. Seluruh pasangan calon dan elemen pendukung diimbau berlomba secara sportif agar kestabilan politik terjaga.
"PAN berharap betul dinamika pilkada putaran kedua ini tak menimbulkan perpecahan di Jakarta karena secara umum berpengaruh ke kondisi Kebhinekaan kita. Berlomba-lomba lah menjaga kestabilan politik DKI Jakarta supaya pilkada berjalan aman jujur adil dan aspiratif," pungkasnya.
Seperti diketahui, kasus pelaporan ke polisi terhadap kandidat di Pilgub DKI 2017 kembali terjadi. Kali ini, menimpa Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno yang dituduh telah terlibat penggelapan sejumlah uang saat proses jual beli lahan.
Sandi dilaporkan Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings Edward S Soeryadjaya. Sandiaga dan rekannya Andreas, diduga melakukan penggelapan dalam penjualan sebidang tanah di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan, Banten, pada 2012 lalu.
Sandiaga menolak kasus penggelapan tanah yang dituduhkan terhadap dirinya. Terlebih setelah dia dicibir rivalnya, Calon Wakil Gubernur DKIJakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat.
"Ini perseteruan dua orang super kaya, mungkin Pak Djarot enggak ngerti kasusnya, kasihan juga komentar sesuatu hal yang dia tidak mengerti, tapi itu sah-sah saja, namanya berkampanye," kata Sandiaga di Recapital Building, Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (21/3) dua hari lalu.
Baca juga:
Saling sindir Sandiaga dan Djarot berlanjut, kali ini soal peci
Plt Gubernur DKI: Orang luar tidak perlu ikut campur Pilkada Jakarta
Anies Baswedan ajak pendukung 'bajak' dukungan dari paslon lain
Fadli Zon sebut Sandiaga Uno dipolisikan karena lawan politik panik
Anies Baswedan dapat dukungan dari Ikatan Keluarga Minang
Awasi warga sejak masih janin hingga lansia, Ahok buat program emas
Surat suara Pilkada DKI putaran kedua mulai dicetak
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Di mana Sandiaga Uno kuliah dulu? Beginilah potret lawas Sandiaga Uno saat masih mengenyam pendidikan di Amerika.
-
Apa pesan Sandiaga Uno untuk para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.