Pantang menyerah, Anas terus bermanuver
Mungkinkah Anas tengah bermanuver untuk kembali menguasai Demokrat?
Anas Urbaningrum dikenal sebagai seorang politikus muda ulung. Sejak mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin berkicau soal keterlibatannya di kasus Hambalang, Anas kerap mengeluarkan jurus andalannya untuk menangkis tudingan itu.
Anas bahkan hampir dua tahun bertahan dari badai yang menerjangnya di Demokrat. Tak hanya itu, status Anas di KPK dalam kasus Hambalang juga terkesan aman saat itu. Padahal Nazaruddin terus berkicau menyebut namanya dalam kasus Hambalang.
Namun, anjloknya elektabilitas Partai Demokrat mengakibatkan panasnya tensi politik di internal partai berwarna biru itu. Gejolak internal yang meminta Anas untuk mundur tak tertahan lagi.
Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan kala itu mengirimkan sinyal perang terbuka kepada Anas dengan melucuti kewenangan Anas sebagai ketua umum.
Namun, Anas tetap tak bergeming. Anas tetap kukuh dan tak mau mundur dari posisi ketua umum. Melalui sejumlah loyalisnya, Anas kerap melakukan perlawanan kepada kubu SBY yang memintanya mundur.
Tak hanya itu, Anas juga kerap menyindir kubu SBY yang memintanya mundur dari posisi ketua umum melalui status BlackBerry Messenger. Salah satunya adalah status 'politik para sengkuni'.
Ditetapkannya Anas menjadi tersangka oleh KPK, tak membuat mantan ketua umum PB HMI itu menciut. Saat itu Anas bahkan sempat mengubah status BBM dengan 'Nabok Nyilih Tangan (memukul meminjam tangan)'.
Meski akhirnya Anas mundur dari posisi ketua umum Partai Demokrat, dalam pidato pengunduran dirinya, Anas justru menabuh genderang perang kepada SBY.
Saat itu Anas menyatakan penetapan status tersangka dan pengunduran dirinya bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah awalan. Anas menyatakan akan membuka halaman-halaman baru.
Banyak kalangan menilai Anas akan membuka aib-aib partai yang pernah dibesarkannya itu. Benar saja, selang berapa lama, kasus Century kembali menyeruak ke publik. Tak hanya itu, nama putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga sempat menjadi pemberitaan media karena diduga terlibat dalam kasus Hambalang.
Kini, kursi ketua umum Partai Demokrat mengalami kekosongan. Rencana pemilihan ketua umum yang baru dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pun digulirkan. Di tengah ramainya rencana KLB Demokrat, Anas justru berkicau soal pantang menyerah.
"Tuips, mudah menyerah adalah jalan terdekat menuju kekalahan. Salam Remontada," tulis Anas dalam akun twitternya @anasurbaningrum, Kamis (14/3).
Meski Anas tak menjelaskan secara rinci maksud dari statusnya itu, Anas memberi isyarat soal kebangkitannya. Hal ini ditandai dengan istilah salam remontada dalam kalimat akhir status Twitternya. Remontada berasal dari bahasa Spanyol yang artinya kemunculan atau kebangkitan kembali.
Status itu seakan memberi isyarat Anas tengah menyiapkan sesuatu untuk bangkit. Lantas mungkinkah Anas tengah bermanuver untuk kembali menguasai Demokrat?
Apalagi, salah seorang loyalis Anas, Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa memberi sinyal akan maju untuk memperebutkan posisi ketua umum partai besutan SBY itu di KLB mendatang.
Akankah status Twitter 'kebangkitan kembali' itu menjadi sinyal Anas tengah berupaya merebut tahta Demokrat melalui para loyalisnya? Hal itu tentu hanya Anas dan para loyalisnya yang tahu.
Baca juga:
Anas: Saya pernah ujian SIM, tapi enggak pakai simulator
HMI siap pasang badan untuk Anas
Dijadwalkan diperiksa, Anas janji penuhi panggilan KPK
Anas: Salam kebangkitan kembali
Nurhayati: Dosa kalau saya putus komunikasi dengan Anas
-
Apa yang menjadi rencana Anas Urbaningrum dalam waktu dekat? Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berseloroh saat ditanyai peluang atau rencana silahturahmi ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia belum belum merencanakan pertemuan dengan SBY dalam waktu dekat.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
-
Bagaimana Anies menerapkan prinsip keadilan saat merumuskan UMP DKI Jakarta 2021-2022? Anies menjelaskan, prinsip keadilan itu pernah dia pakai saat merumuskan UMP DKI Jakarta 2021-2022. Anies kala itu menjabat gubernur DKI Jakarta. "Saya sampaikan ketika kami memimpin di Jakarta kenaikan UMP contohnya pada tahun 2021-2022 kami memilih menggunakan rumus yang prinsipnya keadilan. Jadi rumus itu yang kami gunakan," kata Anies di GBI Mawar Sharon, Kelapa gading, Jakarta Utara, Kamis (30/11).
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.