PDIP akan sampaikan hasil konsolidasi ke NasDem, Golkar & Hanura
PDIP akan sampaikan hasil konsolidasi ke NasDem, Golkar & Hanura. PDIP langsung menggelar rapat konsolidasi usai KPU DKI Jakarta menetapkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat peserta Pilgub DKI Jakarta 2017. Namun rapat konsolidasi tersebut tak diikuti Golkar, NasDem, dan Hanura.
PDIP langsung menggelar rapat konsolidasi usai KPU DKI Jakarta menetapkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat peserta Pilgub DKI Jakarta 2017. Namun rapat konsolidasi tersebut tak diikuti tiga partai politik yang juga mendukung pasangan Ahok-Djarot yaitu Golkar, NasDem dan Hanura
Menurut Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, hasil konsolidasi malam ini akan dibahas pula dengan partai pendukung pasangan Ahok-Djarot. Sebab, tiga partai pendukung Ahok-Djarot nantinya melakukan rapat konsolidasi internal lalu digabungkan dengan parpol pendukung lainnya.
"Setiap parpol pendukung pasangan Pak Ahok kan melakukan konsolidasi yang sama, kemudian dari konsolidasi setiap partai ini, kami gabungkan menjadi sinergi pergerakan mesin partai baik itu PDIP, Golkar, NasDem, maupun Hanura," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/10).
Hasto mengatakan, hasil rapat konsolidasi malam ini akan dibicarakan dengan 3 partai pengusung lainnya yakni Golkar, NasDem dan Hanura. "Kami selalu menjalin komunikasi yang baik. Jadi sudah pasti akan disampaikan pada partai yang lainnya," ujar Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan untuk kampanye selama 3 bulan mendatang. Termasuk mengerahkan kepala daerah yang merupakan kader partai moncong putih untuk memenangkan Ahok-Djarot.
"Kami memang sudah menyiapkan seluruh tahapan-tahapan kampanye, tim kampanye sudah bekerja dan sudah merencanakan segala sesuatunya dengan baik. Termasuk bekerjasama dengan kepala daerah yang berasal dari PDIP. Yang semuanya ingin bergotong royong untuk kemenangan Pak Ahok dan Pak Djarot," paparnya.
Baca juga:
Kampanye pertama, Ahok-Djarot buat gerakan menyatu dengan rakyat
Pakai kemeja kotak-kotak, Ahok-Djarot hadiri rapat konsolidasi PDIP
PDIP gelar konsolidasi pemenangan Ahok-Djarot
2 Tahun Jokowi-JK, Puan klaim pembangunan manusia RI meningkat
Djarot bagikan seribu kacamata gratis buat warga Cipinang
2 Tahun Jokowi, PDIP banggakan KIP dan infrastruktur luar Jawa
PDIP pamerkan lampu lentera berbahan bakar air garam
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Mengapa Udin terpilih sebagai anggota DPRD? Dikutip dari Rri.co.id, ia menjadi anggota DPRD menggantikan Sucipto, peraih suara terbanyak dari daerah pemilihan (dapil) 4 Ponorogo yang meninggal dunia sebelum proses pelantikan.