PDIP dan NasDem Menanti Pertemuan Megawati-JK, Konsolidasi Hak Angket?
Kabar pertemuan itu pertama kali diungkap politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus.
Kedua partai belum tahu wakttu pasti keduanya bertemu.
PDIP dan NasDem Menanti Pertemuan Megawati-JK, Konsolidasi Hak Angket?
Santer kabar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan akan bertemu dengan Wapres ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla.
Politikus PDIP Adian Napitupulu mengklaim pertemuan akan terealisasi dalam waktu dekat meski dia enggan membocorkan tanggal pastinya.
"Pasti terjadi lah (pertemuan Mega-JK)," kata Adian di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/2).
Jika pertemuan itu terjadi, sebagai kader dia akan mengikuti dan menyimak apa poin dari pertemuan.
"Kita denger aja kita ikuti," katanya.
NasDem Nilai Pertemuan JK dan Mega Sah Saja
Terpisah, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menilai jikalau Megawati-JK bertemu hal itu biasa sebagai bentuk komunikasi antarelite dan bukan suatu hal yang mustahil dilakukan.
Seperti diketahui, JK bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies-Cak Imin pada Pilpres 2024.
"Semua komunikasi bisa dilakukan para elite politik bisa bisa aja toh mereka, mereka sudah berkawan," kata Sahroni di NasDem Tower.
Perihal waktu pertemuan, kata Sahroni, hanya diketahui elite yang hendak bertemu dan bisa dilakukan kapan saja.
"Kapan mereka mau ketemu kapan, mereka mau komunikasi mereka yang tahu, kita-kita di bawah sama sekali tidak tahu," ucap Sahroni.
Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus mendengarkan ada rencana ketua umumnya Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla.
Meski demikian, dia belum tahu pasti kapan pertemuan itu digelar.
"Saya dengar ada rencana, (Megawati bertemu JK), saya kira tidak hanya Pak JK, saya kira banyak tokoh juga yang pengen ngobrol lah tentang situasi Indonesia hari ini," kata Deddy kepada wartawan, Kamis (22/2).
Dia menyebut, kedua tokoh itu pasti akan membahas situasi merosotnya demokrasi akibat cawe-cawe kekuasaan. Menurutnya, para tokoh ingin mengembalikan marwah institusi negara yang porak-poranda.
"Ya pasti bicara apa yang sekarang jadi paling urgent kan, tentang merosotnya kualitas demokrasi kita akibat cawe-cawe kekuasaan dan bagaimana mengembalikan marwah institusi negara yang porak-poranda karena berbagai penggunaan kekuasaan yang ugal-ugalan kan kira-kira seperti itu," ungkap Deddy.
Terpisah, Juru Bicara Tim Pemengan Nasional (TPN) Chico Hakim mengakui ada kabar Megawati akan bertemu JK. Menurutnya, pertemuan antar tokoh itu perlu disambut secara positif.
"Memang beredar kabar seperti itu. Bila memang Bu Mega akan bertemu dengan Pak Jusuf kalla, saya rasa ini suatu hal yang harus kita sambut dengan positif. Baik kami dari PDI Perjuangan dan juga dari TPN Ganjar Mahfud dan juga rakyat secara umum," ucapnya.
Sebelumnya, Capres Ganjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR atas dugaan kecurangan Pemilu 2024. Jika DPR tidak siap dengan hak angket, Ganjar mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.
Usulan Ganjar ini mendapatkan dukungan dari Capres nomor urut 3 Anies Baswedan.
Anies menyatakan partai koalisi perubahan siap mendukung hak angket yang diusulkan Ganjar. Koalisi Perubahan terdiri dari 3 partai politik yakni NasDem, PKB dan PKS.