Pertemuan Megawati-Prabowo Kian Dekat, PDIP Belum Pastikan Terima Tawaran Menteri
Diketahui pelantikan presiden terpilih akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, direncanakan sebelum pelantikan presiden. Diketahui pelantikan presiden terpilih akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menyebut momentum pertemuan Megawati dengan Prabowo semakin dekat menyusul pelantikan presiden terpilih yang tinggal menghitung hari.
"Momentumnya semakin dekat. Kalau pelantikan tanggal 20 Oktober, jauh sebelum tanggal 20 pertemuan akan terjadi, semakin cepat semakin banyak berdoa semakin cepat," kata Said Abdullah, di Gedung DPR, Jumat (4/10).
Said menjelaskan Megawati dengan Prabowo akan bertemu di tempat yang sakral dan penuh dengan memori buat kedua tokoh tersebut. Menurut dia, persahabatan antara Megawati dengan Prabowo sudah berlangsung sejak lama. Sehingga ia berharap pertemuan keduanya penuh dengan kenangan dan energi positif untuk kepentingan bangsa ke depan.
"Tempat (pertemuan) yang terbaik, percaya saja, tempat sakral dan bagi kedua beliau tempat yang punya memori yang luar biasa, sehingga Bapak Prabowo dan Ibu Megawati pertemuannya dalam suasana yang santai penuh kenangan karena pertemanannya sudah panjang sekali," ucap Said.
Ketua DPD PDIP Jatim itu kembali menggarisbawahi bahwa pertemuan Megawati dengan Prabowo bukanlah pertemuan transaksional. Said memastikan keduanya tidak akan berbicara bagi-bagi kursi jabatan ataupun bergabung atau tidak ke dalam koalisi pendukung pemerintah. Tapi lebih besar dari itu kata Said adalah untuk membicarakan visi untuk bangsa lima tahun ke depan.
Tunggu Perintah Megawati
Sejumlah kader PDIP dan figur yang terafiliasi dengan PDIP disebut-sebut berpeluang masuk ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto 2024-2029 mendatang. Tiga nama yang disebut-sebut berpeluang adalah Abdullah Azwar Anas, Olly Dondokambey dan Budi Gunawan.
Said mengatakan belum ada instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kepada kader agar masuk ke dalam kabinet 2024-2029. Menurut Said, semua kader masih bersifat menanti titah dari Megawati mengenai sikap partai selama lima tahun ke depan.
"Baik Pak BG (Budi Gunawan), Pak Olly, Pak Anas, tidak ada instruksi dari ketua umum. Kita harus tunggu titah ibu ketua umum," kata Said Abdullah.
Olly Dondokambey merupakan Bendahara Umum PDIP yang menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara. Abdullah Azwar Anas merupakan kader PDIP yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia. Sedangkan Budi Gunawan merupakan Mantan Wakapolri dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang dekat dengan PDIP.
Ketiga nama tersebut diprediksi akan masuk kabinet Prabowo Subianto bila PDIP menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Meski begitu, peluang PDIP bergabung atau tetap berada di luar pemerintah menurut Said Abdullah masih 50-50. Karena bagi PDIP, berada di luar atau di dalam, sama-sama memiliki tujuan untuk kemajuan bangsa.
"Soal koalisi itu pasti tidak akan dibahas (saat pertemuan Megawati dengan Prabowo). Karena pertemuan itu bukan transaksional bukan gabung tak gabung," ujar Said.