Kelakar Jusuf Kalla soal Rencana Bertemu Megawati: Kami Selalu Bertemu di Hati
Perihal pembahasan yang akan dibicarakan saat bertemu Megawati, JK secara singkat menyebut masalah kenegaraan.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menanggapi soal rencana pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kelakar Jusuf Kalla soal Rencana Bertemu Megawati: Kami Selalu Bertemu di Hati
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menanggapi soal rencana pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
JK malah berkelakar dengan menyatakan kalau dirinya sering bertemu dengan Megawati dari hati ke hati.
"Kita selalu bertemu di hati," kata JK, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (1/3).
"Ya pertemuan dari hati ke hati," sambung dia.
Perihal pembahasan yang akan dibicarakan saat bertemu Megawati, JK secara singkat menyebut masalah kenegaraan.
"Yang penting apa yang kita ingin capai yaitu suatu negara yang baik demokratis dapat dicapai. Pokoknya untuk kemajuan bangsa, apa itu demokrasi kita di Indonesia, itu aja," tegas JK.
Sebelumnya, capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut pertemuan antara Jusuf Kalla dengan Megawati Soekarnoputri telah direncanakan sejak lama.
"Setahu saya sudah lama direncanakan," kata Anies saat ditemui di Masjid Nurul Huda, Sunter Utara, Jakarta Utara, Jumat (1/3).
Namun, Anies tak membeberkan secara rinci kapan pertemuan itu akan dilaksanakan. Dia hanya memberi sinyal bahwa pertemuan keduanya tinggi menunggu waktu.
"Tinggal menunggu waktunya saja," imbuh dia.
Idrus Marham Minta JK Tak Bawa Nama Golkar
Politikus Partai Golkar Idrus Marham mempertanyakan kapasitas Jusuf Kalla yang akan bertemu Megawati. Dia menilai, pertemuan itu tak etis dilakukan tanpa mandat dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Diketahui, Jusuf Kalla selama ini tergabung dalam Partai Golkar. Hanya saja, dia memilih mendukung pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Sementara Partai Golkar menjadi pendukung pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau misalkan ketemu sebagai tokoh nasional itu saya kira itu sebuah keniscayaan. Kita dorong,” kata Idrus di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/2).
“Tetapi kemarin ada yang nanya ke saya, ‘bagaimana misal kalau JK ketemu atas nama Golkar?’ saya katakan dalam kapasitas apa JK ketemu dengan atas nama Golkar? Dalam kapasitas apa JK bicara atas nama Golkar,” sambungnya.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu menyatakan, JK tak bisa sembarangan mengklaim dirinya adalah perwakilan Partai Golkar.
“Terkecuali ada mandat dari ketua umum. Kalau tidak ada mandat maka sangat tidak etis,” tegasnya.
Kendati demikian, Idrus yakin JK tahu soal etis atau tidak etis. Sehingga, pertemuan tersebut diyakini tak akan membawa nama partai.
“Tidak mungkin JK melakukan itu. Tetapi saya kalau ditanya begitu (JK bertemu dalam kapasitas sebagai politikus Partai Golkar), ya jawabannya begitu. Siapa pun yang berbuat di luar posisi dan ada target-target tertentu, saya kira itu tidak etis,” ujarnya.