PDIP buka peluang koalisi dengan Gerindra, asal Capresnya Jokowi
Sekretaris Jenderal (sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, tidak akan berkoalisi dengan Partai Gerindra. Hal itu tidak mungkin terjadi jika Gerindra tetap mengusung Ketua Umumnya, Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (capres) 2019.
Sekretaris Jenderal (sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, tidak akan berkoalisi dengan Partai Gerindra. Hal itu tidak mungkin terjadi jika Gerindra tetap mengusung Ketua Umumnya, Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (capres) 2019.
"Peluang kerja sama dengan Gerindra hanya dimungkinkan bila bersama-sama punya capres yang sama. Kalau terkait dengan pilpres. Itu hal yang prinsip kalau itu," kata Hasto di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/6).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
"Tapi kalau Gerindra mengusung capres yang berbeda sementara PDIP dengan pak Jokowi ya tentu saja kerja sama tidak bisa dilakukan. Tetapi dialog akan tetap bisa berjalan," sambungnya.
Sedangkan terkait dengan pertemuan Ketua DPP PDIP non-aktif Puan Maharani dengan Prabowo, kata Hasto, adalah pertemuan biasa. Serta tidak harus membangun koalisi pilpres.
"Pertemuan kan tidak harus membangun koalisi pilpres. Pertemuan itu untuk dialog. Untuk sama-sama berbicara tentang bagaimana masa depan bangsa dan negara. Kalau namanya berkompetisi kan juga ada aturannya," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP (nonaktif) bidang politik dan sosial, Puan Maharani , tuntaskan akan lolos Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurutnya, pertemuannya dengan Prabowo hanya tinggal menentukan waktu karena masing-masing memiliki kesibukan.
"Ya Insya Allah ini kan hanya masalah teknis waktu, beliau sibuk saya juga ada kegiatan. Tapi ya Insya Allah secepatnyaku juga siap kan sama-sama udah bilang siap," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan,Jakarta , Kamis (7/5).
Baca juga:
Amien Rais mau jadi capres, Puan pertanyakan partai mana yang mendukung
Puan Maharani terima kasih pada AHY yang kritik revolusi mental
Sama-sama sibuk, Puan harap pertemuan dengan Prabowo digelar saat Lebaran
PDIP: Sejak dulu Pak Amien ingin jadi presiden, biar rakyat menentukan
AHY kritik Jokowi, PDIP singgung inkosisten demi kepentingan politik
Soal Amien Rais, Sekjen PDIP sebut rakyat akan lihat pemimpin yang memecah belah
Ajak umat Islam bersatu di tahun politik, Ketum PAN beri contoh aksi 212