PDIP disarankan pilih tokoh independen buat pendamping Jokowi
Namun komunikasi dengan partai lain tetap harus terus dijalin untuk membangun pemerintahan.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan koalisi merupakan sebuah keharusan bagi PDIP untuk membangun Indonesia. Namun, dia menyarankan agar PDIP berani mengambil tokoh independen sebagai cawapres pendamping Jokowi di pilpres nanti.
Menurut Ray, idealnya capres dan cawapres ditentukan sendiri oleh PDIP tanpa harus melibatkan pihak lain. Kendati begitu, lanjut dia, PDIP tak bisa lepas dari komunikasi dengan parpol lain.
"Lebih khusus kalau mereka berani mendorong tokoh masyarakat atau tokoh independen. Kepada partai lain tetap dijalin komunikasi," ujar Ray kepada merdeka.com, Senin (14/4).
Dia menilai, dalam sistem presidensial sebuah keharusan sebuah partai mengajak partai lain dalam kabinet. Apalagi, hal ini berimplikasi pada sebuah kebijakan yang akan berhadapan dengan parlemen nantinya.
"Kemungkinannya ada di kabinet. Ini memang efek dari sistem presidensialisme yang multi partai. Tapi pada tingkat tertentu juga bagian dari pemahaman kita atas budaya musyawarah," imbuhnya.
Dia meyakini, soal koalisi PDIP nanti akan berjalan alot. Oleh sebab itu, dia berharap koalisi harusnya sudah dibentuk sejak sekarang, bukan menjelang atau setelah pilpres Juli nanti.
"Dengan suasana seperti ini, tarik menarik akan ketat. Sekaligus mungkin akan panjang. Hanya saja kita berharap agar bentukan koalisi dapat dilakukan dari sekarang. Jadi cerita koalisi dibentuk paska pemilu tidak ada lagi," tegas dia.
Dia menambahkan, banyak tokoh yang cocok untuk mendampingi seorang Jokowi . Kendati begitu, ia tak mau menyebut siapa saja tokoh yang paling ideal.
"Soal siapa tokohnya banyak sekali. Tapi diharapkan yang mampu mengimbangi Jokowi ," pungkasnya.
Sejauh ini beragam nama sudah muncul untuk diduetkan dengan Jokowi . Di antaranya, mantan wapres Jusuf Kalla ( JK ), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar , mantan Kasad Ryamizard Ryacudu, Ketua KPK Abraham Samad dan mantan Ketua MK Mahfud MD.
Baca juga:
Bila Cak Imin cawapres Jokowi, bagaimana nasib Rhoma & Mahfud?
JK dinilai punya masa lalu buruk, tak cocok jadi cawapres Jokowi
Usai bertemu Jokowi, komunikasi PKB dan PDIP kian mantap
Plus minus JK jadi cawapres Jokowi
Ini sosok yang tepat cawapres pendamping Jokowi
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.