PDIP ingin jadikan Pilkada Bengkulu momen wujudkan Nawacita
Bengkulu punya ikatan historis kuat bagi PDIP karena di provinsi itu Bung Karno pernah diasingkan dan bertemu Fatmawati.
PDIP ingin jadikan Pilkada Provinsi Bengkulu sebagai wahana penting untuk bisa mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan konsep Trisakti Bung Karno. Untuk itu, PDIP yang berkoalisi dengan Partai Demokrat mengusung pasangan Sultan Najamudin-Mujino bertekad untuk all out agar bisa menang.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengungkapkan, Bengkulu punya ikatan historis kuat bagi PDIP karena di provinsi itu Bung Karno pernah diasingkan hingga kemudian bertemu dengan Fatmawati. Di daerah itu juga Bung Karno banyak menggali ide-ide untuk kemajuan bangsa ini.'
Kini, lanjutnya, ketika PDIP sedang dalam posisi sebagai partai pemerintahan dan Presiden Jokowi dengan misi Nawacita, maka partai berlambang banteng moncong putih itu berkepentingan agar Bengkulu menjadi daerah basis bersinerginya misi pembangunan pusat-daerah.
"Kemenangan pasangan Sultan Najamudin-Mujiono sangat menentukan efektivitas sinergi pembangunan dan sinergi program pusat-daerah. PDIP dengan Presiden Jokowi tentu lebih efektif dalam mengaplikasikan Trisakti dan Nawacita di Bengkulu jika ada kesinambungan politik," kata Andreas Hugo Pareira, Rabu (2/12).
Andreas mengungkapkan, PDIP di Pilkada Bengkulu mengusung sembilan calon kepala daerah yakni di tingkat provinsi dan delapan kabupaten yang menggelar pilkada yakni Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Seluma, Lebong, Rejanglebong, Kepahiang dan Kaur.
Secara keseluruhan, kata dia, mesin partai sudah berjalan sebagaimana arahan-arahan DPP. Apalagi, yang bergerak dalam pemenangan juga tidak hanya pengurus dan kader partai di Bengkulu saja, tetapi juga unsur DPP memback up dengan menginstruksikan gotong royong agar daerah lain yang tidak sedang menggelar pilkada bisa membantu daerah yang sedang menyelenggarakan pilkada.
"Di Bengkulu ini PDIP belum pernah punya gubernur dan wakil gubernur. Untuk itu semua kader dan simpatisan partai harus bekerja keras memenangkan Pilgub Bengkulu. Ini demi rakyat Bengkulu karena ketika yang memimpin adalah Sultan Najamudin-Mujiono, maka sinergi pembangunan pusat-daerah lebih mudah," ujarnya.
Menurut Andreas, DPP PDIP sangat serius memenangkan Pilgub Bengkulu. Dengan begitu, kata dia, maka PDIP juga punya eksekutif di Provinsi Bengkulu.
"DPP sangat serius memenangkan Pilkada Bengkulu. Program Nawacita makin mudah diterapkan jika kepala daerah berasal dari PDIP," tukasnya.
Lebih lanjut, Andreas juga mengatakan, Pilkada Bengkulu merupakan salah satu ukuran kesuksesan partai dalam Pilkada serentak 2015. Di tingkat nasional, Jokowi memimpin dan diharap pemimpin daerah adalah kader yang memiliki garis ideologi yang sama.