PDIP merasa hadapi Orde Baru jilid II di Pilgub Bali
Wasekjen PDIP Hasto Christianto mengatakan, pengerahan aparat keamanan secara berlebihan terpantau di sejumlah tempat.
PDIP merasa menghadapi Orde Baru jilid II pada ajang pemilihan gubernur (Pilgub) Bali. Indikasi itu terlihat dari dikerahkannya aparat ke sejumlah daerah basis partai berlambang banteng ini jelang rekapitulasi suara oleh KPU.
"Kami saat ini seperti menghadapi Orde Baru jilid II," kata Wakil Sekjen DPP PDIP Hasto Christianto kepada wartawan di kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Jumat (17/5).
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah petinggi PDIP berkumpul di Bali.
-
Bagaimana PDIP mempersiapkan diri untuk Pileg 2024 di Bali? Ketua Komisi III DPRD Bali itu menyatakan, persiapan telah terbangun secara sistematis sejak masa penjaringan Caleg hingga kini saat menunggu penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Jadi masa sosialisasi Caleg itu sebenarnya sudah cukup lama dan kita harapkan setiap Caleg telah memiliki basis massanya sendiri,” tegasnya.
-
Apa tujuan dari konsolidasi PDIP di Bali? Lewat konsolidasi ini diharapkan membawa kebaikan berupa kemenangan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
-
Siapa yang mendapatkan dukungan dari PKB di Pilgub Bali? Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan dukungan kepada Wayan Koster selaku Ketua DPD Partai PDI Perjuangan sebagai calon gubernur Bali di Pilkada 2024.
-
Kenapa PDIP melakukan konsolidasi di Bali? "Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi." Hasto menambahkan, lewat konsolidasi ini diharapkan membawa kebaikan berupa kemenangan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
-
Siapa yang yakin PDIP akan dominan di Bali? Menjelang Pemilu 2024, PDIP yakin masih akan mendominasi di Pulau Bali.
Menurutnya, pengerahan aparat keamanan secara berlebihan terpantau di Tabanan, Buleleng dan Jembrana. Ketiga daerah itu merupakan basis PDIP yang cukup kuat.
Di ketiga daerah itu dilaporkan aparat hampir berjaga di setiap sudut kota. "Jangan ada teror baru bagi proses demokrasi rakyat Bali," ujar Ketua Tim Hukum dan Advokasi DPP PDIP, Arteria Dahlan menimpali.
Hingga saat ini, PDIP bersikukuh pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan telah mengalahkan pasangan I Made Mangku Pastika -Ketut Sudikerta. Hal itu didasarkan pada hitung cepat yang dilakukan internal partai dengan perolehan suara 50,8 persen.
Karena itu, Hasto meminta semua pihak menunggu hasil rekapitulasi resmi KPUD Bali. "Jangan ada provokasi di mana di balik itu sesungguhnya ada niatan tersembunyi merubah rekapitulasi suara. Mari kita tunggu KPU yang memiliki aspek legalitas," ajak Hasto.
Baca juga:
Pilgub Bali, dua kandidat tetap klaim unggul
Pilgub Bali, 1 pemilih coblos 100 surat suara di basis PDIP
Tim sukses klaim cagub Pastika menang dengan selisih 6.718 suara
Pilgub Bali, duet Pastikerta ikut klaim unggul sementara
Ngeri-ngeri sedap menunggu pemenang Pilgub Bali