PDIP nilai Jokowi jenguk SBY tak bisa diartikan Demokrat bergabung
Joko Widodo, menyempatkan besuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RSPAD pada Kamis (19/7). Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan, pertemuan itu tidak bisa diartikan sinyal berkoalisi.
Joko Widodo, menyempatkan besuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RSPAD pada Kamis (19/7). Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan, pertemuan itu tidak bisa diartikan sinyal berkoalisi.
"Politik kan punya matematika, politik metafisika, politik jadi ada kalkulasi, ada intuisi artinya tidak bisa membuat kesimpulan hanya dengan satu pertemuan, pertemuan berkali-kali saja belum menentukan kesepakatan apalagi kalau hanya datang di RS," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Jumat (20/7).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
Kedatangan Jokowi, menurut Hendrawan, dalam kapasitasnya sebagai kepala negara. Saat itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menemani Jokowi.
"Sekarang sebaliknya SBY sakit, pak Jokowi dateng. Sekali lagi ekspresi persahabatan dan fatsun petinggi negara," imbuhnya.
Hendrawan mengatakan, saat ini PDIP tengah melakukan perhitungan matematika politik. Termasuk kalkulasi dengan Partai Demokrat.
"Intuisi matematika, metafisika politik terus menerus dihitung semua orang berhitunglah intinya matematika yang kita pelajari kita terapkan," kata dia.
Ketika ditanya bagaimana hasilnya, dia menuturkan, belum kelihatan hasilnya. Hendrawan memberikan sinyal hasilnya baru akan kelihatan saat last minute, seperti yang dilakukan SBY saat maju periode kedua.
"Belum, kalau tergesa-gesa tidak bagus," ucapnya.
(mdk/rnd)