PDIP: PAN Kalau Mau Gabung Jangan Jokowi yang Melamar
Menurut Eva, sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tegas membuka peluang partai yang mendukung capres 02 Prabowo Subianto untuk gabung koalisi. Termasuk PAN dan Demokrat.
Politisi PDI Perjuangan, Eva Sundari, menilai partai yang kalah harus menghormati partai pemenang. Maka itu menurutnya, partai kalah jika ingin gabung harus melamar ke pihak yang menang. Bukan sebaliknya.
Eva secara tegas menyindir Partai Amanat Nasional (PAN). Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan bakal mempertimbangkan untuk gabung jika diajak.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Kalau PAN mau gabung ya datang, jangan yang menang disuruh melamar. Menurut saya, ada penghormatan ya kepada pemenang atau Pak Jokowi," ujar Eva kepada wartawan, Jumat (5/7).
Menurut Eva, sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tegas membuka peluang partai yang mendukung capres 02 Prabowo Subianto untuk gabung koalisi. Termasuk PAN dan Demokrat.
"Jadi kalau kemudian nanti PAN atau Demokrat ingin bergabung tentu dipersilakan," kata dia.
Eva mengatakan, komposisi koalisi nanti diselaraskan dengan perolehan kursi. Itu yang mengatur adalah kewenangan Jokowi selaku presiden.
"Komposisinya juga sudah jelas, sesuai dengan perolehan kursi. Asas proporsional itu harus ditaati oleh siapapun yang mau bergabung karena wewenang untuk mengatur kabinet ada di tangan presiden," kata dia.
Partai Amanat Nasional (PAN) akan memutuskan sikap politiknya usai Mahkamah Konstitusi memutuskan sengketa Pilpres 2019. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menjelaskan, pihaknya masih terus mengkaji segala opsi yang ada. Termasuk bergabung dengan koalisi parpol pengusung pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin.
Pilihan untuk bergabung dalam pemerintah akan dipertimbangkan dengan berbagai catatan. Sebab PAN menyadari sejak awal tidak berada di dalam koalisi pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Dengan catatan kalau diajak. Kita bukan pihak yang mendukung pasangan yang memenangkan Pilpres ini," ujar Eddy, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat (28/6).
Baca juga:
Diberi Tugas Khusus, TKD Jabar Jokowi-Ma'ruf tak Dibubarkan
PDIP Tak Ingin Paksakan Parpol untuk Merapat ke Pemerintah
PDIP Sebut Bukan Hal Negatif Jika Partai Percepat Kongres atau Musyawarah
PDIP Tak Ingin Pertemuan Jokowi-Prabowo Dipaksakan Terburu-buru
PDIP Nilai Menteri Muda Tak Sekedar Umur tapi Bertindak Agresif
PDIP Bakal Bawa Isu Ekonomi Gotong Royong ke Kongres V
PDIP Tak Masalah PKB dan NasDem Minta Banyak Jatah Menteri