PDIP pertanyakan motif politik di balik kicauan Tamrin Tomagola
Lewat kicauannya, Tamrin menyebut Megawati sudah memutuskan Jokowi-Puan sebagai capres-cawapres 2014.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) mempertanyakan kicauan sosiolog Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola di Twitter yang menyebut Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah memutuskan Joko Widodo ( Jokowi )-Puan Maharani sebagai pasangan capres-cawapres 2014. Sebab, sampai saat ini PDIP masih tetap pada keputusan awal untuk menunggu hasil Pemilu Legislatif 2014.
"Pihak-pihak tertentu yang berbicara, tentu harus ditanya apa motifnya," kata Wasekjen DPP PDIP , Hasto Kristiyanto , saat dihubungi merdeka.com, Selasa (4/2).
Adapun tiga kicauan Tamrin lewat akun @tamrintomagola pagi tadi, yakni: (1) Pagi Pertiwiku tercinta. Alhamdulillah, PDI-P telah memutuskan pasangan presidensial 2014: Jokowi + Puan Maharani , nasionalis-kerakyatan: GO! (2) Ayo, Pencinta Negeri n rakyat Indonesia, bergabung sukseskan pemenangan pasangan Jokowi+Puan Maharani. Now or never ! (3) Matur Nuwun Bu Mega dan seluruh jajaran internal PDI-P: IBu dan Anda2 telah membuat keputusan bijak Negarawan demi Negeri dan Rakyat Indonesia."
Namun saat merdeka.com meminta klarifikasi informasi yang disebar di media sosial itu, Tamrin malah menutup teleponnya. "Maaf, saya sedang sakit," katanya singkat sambil langsung menutup telepon selulernya.
Mengetahui sikap Tamrin yang menghindar, Hasto malah menduga sosiolog yang pernah terbukti bersalah melecehkan suku Dayak lewat sidang adat itu mempunyai agenda dan skenario politik tertentu.
"Kalau menghindar tentu kita malah curiga Bung Tamrin punya skenario politik tertentu, dan skenario itu tentu dia saja yang tahu, tetapi partai harus tetap mewaspadainya," kata Hasto.
Ditanya kemungkinan Tamrin dekat dengan Megawati sehingga bisa saja informasi itu bocor, Hasto menegaskan, PDIP punya mekanisme kepartaian dalam memutuskan sesuatu. Terlebih, sepengetahuan Hasto, Megawati juga tidak begitu kenal Tamrin.
"Persoalan bangsa dan negara yang sangat penting seperti capres dan cawapres, pasti tidak akan dibocorkan kepada saudara Tamrin. Persoalan yang begitu penting, akan disampaikan secara langsung ke rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi," ujarnya.
Lebih jauh, Hasto menambahkan, Megawati lewat perintah harian pada 10 Januari lalu sudah mengantisipasi terhadap upaya-upaya berbagai pihak yang mencoba melakukan 'test the water' dengan pasangan capres dan cawapres.
"Dalam era demokrasi seperti saat ini hal-hal itu sah-sah saja. Yang perlu diselidiki adalah motifnya," ujarnya.
Baca juga:
Muncul wacana Mega-Pramono Edhie, PDIP bilang tunggu dulu
TB Hasanuddin ibaratkan reboisasi sama dengan kaderisasi parpol
Ahok tidak setuju Jokowi cuma jadi cawapres Mega
Demokrat: Banyak yang ingin Mega duet dengan Pramono Edhie
Demokrat sebut lebih enak koalisi dengan PDIP di 2014
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang diunggah Jokowi di akun Instagramnya? Ditemukan sebuah unggahan dengan caption yang sama pada akun resmi Jokowi. Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.