PDIP Prediksi Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet Setelah Pilkada 2020
Mengapa demikian, Bambang menjelaskan, Presiden Jokowi tidak senang membuat keputusan yang bikin ribut. Karena, jika situasi politik yang kisruh sulit untuk bekerja.
Ketua Bappilu PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto membeberkan analisis pribadinya soal reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju. Dia meyakini reshuffle baru dilakukan Presiden Joko Widodo setelah Pilkada 2020.
"Analisis, ini analisis ya. Analisis reshuffle dilaksanakan setelah Pilkada serentak," katanya di DPR, Jakarta, Kamis (9/7).
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
Mengapa demikian, Bambang menjelaskan, Presiden Jokowi tidak senang membuat keputusan yang bikin ribut. Karena, jika situasi politik yang kisruh sulit untuk bekerja.
"Pak Jokowi itu enggak suka ngambil keputusan yang bikin horeg (ribut/kisruh). Karena orang kerja kalau dibikin horeg susah kerjanya," terangnya.
Isu reshuffle kabinet mulai merebak karena pernyataan Presiden Jokowi saat rapat kabinet 18 Juni lalu. Jokowi tidak puas dengan kinerja menterinya saat pandemi. Sampai ancam reshuffle.
Bambang menilai, wajar Presiden Jokowi menyentil para menterinya. Sebab, Jokowi tidak sembarangan memilih para pembantunya.
"Jadi kalau Pak Jokowi kemudian terhadap kinerja para menterinya nyentil ya wajar, kan dia yang jadiin, belum sesuai harapanku misalnya, ya wajar dong," tutupnya.
(mdk/fik)