PDIP resmi usung Jokowi, Fahri tantang partai lain deklarasi capres bukan cawapres
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengucapkan selamat kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah resmi menetapkan Joko Widodo sebagai capres 2019-2024 dalam Rakernas di Bali, hari ini (23/2). Fahri mendorong partai lain untuk segera melakukan deklarasi calon presidennya untuk bisa memulai adu program.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengucapkan selamat kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah resmi menetapkan Joko Widodo sebagai capres 2019-2024 dalam Rakernas di Bali, hari ini (23/2). Fahri mendorong partai lain untuk segera melakukan deklarasi calon presidennya untuk bisa memulai adu program.
"Sehingga mulai sekarang kita minta mereka mulai saling adu program, supaya rakyat mulai menonton secara riil secara kasat mata perbandingan dari program-program di antara calon presiden yang ada," kata Fahri pada wartawan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
Menurut Fahri, para partai jangan hanya fokus untuk mengusung wakil presiden. Tetapi harus berani memunculkan sosok baru di Pilpres tahun depan. "Jangan partai-partai ini hanya pingin nempel-nempel jadi wakil presiden, tapi pada dasarnya itu untuk menyembunyikan kemampuannya untuk menyajikan alternatif bagi program dan kebijakan untuk membawa Indonesia maju ke depan," ungkapnya.
"Saya kira itu makna dari pencalonan Pak Jokowi sebagai capres oleh PDIP kembali, dan karena itu yang lain harus segera maju ke depan," tandasnya.
Diketahui, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah resmi mengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju di Pilpres 2019 mendatang. Dukungan itu dideklarasikan dalam Rakernas tertutup di Bali, hari ini (23/2).
Dalam video yang diterima merdeka.com, di depan kadernya, Megawati secara resmi mendeklarasikan Joko Widodo sebagai calon presiden. "Dengan ini saya nyatakan, calon Presiden dari PDI Perjuangan adalah Joko Widodo," tegas Mega.
Pengumuman itu langsung disambut sorak sorai kader PDIP. Para kader langsung berdiri dan bersorak. Mereka mengangkat tangan dengan jari tiga sebagai simbol nomor urut PDIP di Pemilu 2019.
Baca juga:
Survei Alvara: Jokowi-Gatot kalahkan Prabowo-Anies
Soal cawapres, PDIP cari sosok yang mampu melengkapi kepemimpinan Jokowi
Menghitung peluang lahirnya 3 poros koalisi di Pilpres 2019
PKS soal Pilpres 2019: Insya Allah bersama Gerindra
Populisme agama dan ekonomi dinilai bakal menjadi tantangan Jokowi di Pilpres 2019
Belum mau ikut PDIP, PPP fokus sosialisasi Jokowi ke ulama dan Ponpes