PDIP: Saatnya Merekatkan Indonesia yang Beragam, Jangan Dirusak
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan, kepada para kader banteng untuk mengedepankan adu program dalam kampanye Pemilu serentak. Sehingga pesta demokrasi tidak menyebabkan perpecahan di masyarakat.
PDI Perjuangan menyusuri selatan Jawa dalam safari politik kebangsaan selama tiga hari. Pada hari terakhir, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan safari ini untuk menggugah semangat kader.
Setiap konsolidasi di daerah-daerah, Hasto menyampaikan perintah harian Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Terutama berpesan agar merekatkan persatuan dari politik pecah belah.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
"Melalui semangat kebangsaan, ada kepentingan nasional, saatnya merekatkan Indonesia yang beragam jangan dirusak dengan politik yang memecah belah," katanya di Kota Sleman, Yogyakarta, Senin (26/11).
Dia mengingatkan, kepada para kader banteng untuk mengedepankan adu program dalam kampanye Pemilu serentak. Sehingga pesta demokrasi tidak menyebabkan perpecahan di masyarakat.
"Kita ingin mendorong semua bersatu, bersama. Kita ingatkan caleg promosikan program partai, laut halaman depan NKRI, yang diperjuangkan program partai," jelasnya.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu mengingatkan pernyataan Presiden Joko Widodo. Dalam sisa kampanye ini harus menjaga kerukunan dan persatuan.
"Joko Widodo ingatkan waktu kampanye masih panjang. Kalau ada yang jadi kompor politik, lebih baik agar kompor digunakan buat kopi, digunakan untuk memasak makanan tradisional," tegasnya.
Safari kebangsaan ini, kata Hasto, mengilhami bahwa infrastruktur menjadi kebutuhan daerah. Seperti di Jawa Barat perlu membangun jalan untuk akses pariwisata.
"Infrastruktur untuk SDM, kunci adalah manusianya, yang dilakukan pada periode yang kedua, pemerintahan Joko Widodo," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat memetik pesan penting selama perjalanan di pulau Jawa ini.
"Kita adalah satu bangsa. Satu kesatuan, mari kita buat Pilpres 2019 suasana lebih sejuk. Ayo terus ingat, kita itu satu bangsa. Jangan saling menistakan, beda pilihan biasa," tutupnya.
Baca juga:
Jokowi Singgung 'Kompor', Sekjen PDIP Ungkit Kasus Ratna Sarumpaet
Djarot Klaim Ahok Ingin Masuk PDIP Usai Bebas
Konsolidasi di Yogyakarta, PDIP Instruksikan Kader Dekati Kaum Milenial
PDIP Yakin Jokowi-Ma'ruf Menang 70 Persen di Sleman
Hasto dan Djarot Puji Budayawan Borobudur
Safari Kebangsaan, Sekjen PDIP Bertemu Pendiri Koes Plus di Magelang