PDIP sebut Ahok turun kepercayaan diri, mulai goda parpol
Ahok sempat mengatakan kesempatannya masih cukup besar untuk mengajak Djarot maju lagi karena belum 'talak tiga'.
Bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah mendeklarasikan diri maju melalui jalur independen bersama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Heru Budi Hartono. Namun, belakangan ini muncul isu Ahok bakal kembali menggandeng Djarot.
Bahkan beberapa waktu lalu, Ahok sempat mengatakan kesempatannya masih cukup besar untuk mengajak Djarot maju lagi dalam Pilgub karena belum 'talak tiga'. Pernyataan ini pun mendapat sorotan dari internal PDIP, partai yang menaungi Djarot.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai ucapan Ahok berisi godaan untuk partainya untuk memberikan dukungan kepadanya.
"Iya, artinya menggodanya begini, dia bilang bahwa dia belum talak tiga dengan Djarot. Artinya dia bisa kembali lagi, artinya kan menggoda partai politik," kata Gembong saat dihubungi, Selasa (7/6).
Menurut Gembong, godaan itu dilakukan, karena Ahok menurun kepercayaan dirinya dan merasa khawatir dengan intensnya partai-partai politik untuk melakukan komunikasi, konsolidasi dan penjajakan koalisi.
"Kenapa percaya dirinya menurun? Dia melihat juga bahwa intensitas komunikasi yang dibangun partai politik di DKI Jakarta cukup tinggi, sehingga memengaruhi kepercayaan diri Ahok," tegas Gembong.
Dugaan lain adalah Ahok sudah mulai bimbang akan maju secara perseorangan bersama relawan Teman Ahok. Hal ini tak lepas dari target yang diminta Ahok kepada relawannya untuk mengumpulkan sejuta KTP belum juga tercapai.
"Kenapa dia menggoda partai politik? Rasanya bagi saya Ahok sudah enggak pede juga sekarang. Percaya dirinya menurun, karena menurun, dia menggoda-goda partai politik," imbuhnya.
Baca juga:
PDIP siapkan dua skenario menangkan Pilgub DKI
Heru yakin Ahok konsisten pilihnya maju Pilgub DKI
Soal Ahok dan Djarot, Mega bilang 'Kalian sudah baik berdua'
Ahok: Saya orangnya Bu Mega
Pro kontra syarat calon perseorangan di UU Pilkada yang baru
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.