PDIP sebut cuma paslon Viktori yang hormati keragaman di Lembata
Frans juga mengingatkan massa untuk tidak mau luluh karena adanya kemungkinan permainan uang jelang pencoblosan 15 Februari mendatang.
Sejumlah petinggi PDI Perjuangan hadir dalam kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur nomor urut dua, Viktor Mado Watun dan Mohamad Nasir di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seperti Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Gubernur NTT yang juga Ketua DPD PDIP NTT Frans Lebu Raya dan anggota DPR-RI dari dapil NTT, Herman Hery. Frans mengatakan dirinya mendukung Viktor karena percaya dia akan berjuang tidak untuk memperkaya diri tapi memajukan dan melindungi masyarakat Lembata serta memperjuangkan rakyat.
"Paslon yang mengakui dan menghormati keanekaragaman di Lembata hanya ada di paslon Viktori," ucap Frans dalam terbuka di tepi pelabuhan Lewoleba, Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (31/1).
Frans juga mengingatkan massa untuk tidak mau luluh karena adanya kemungkinan permainan uang jelang pencoblosan 15 Februari mendatang. "Saatnya berjaga-jaga sebelum hari pencoblosan. Jangan mau dibeli dengan uang 100 ribu hingga 500 ribu. Harga diri tidak bisa diukur dengan uang," pesannya.
Saat giliran Herman Hery berpidato, anggota DPR itu menjelaskan kedatangan Sekjen PDIP sebagai utusan Ibu Megawati bertemu rakyat Lembata.
"PDIP adalah partai pemerintah. Tanah Lembata ini diusulkan Gubernur NTT sebagai tempat perayaan Hari Nusantara. Atas usulan gubernur itu, Presiden memutuskan. Itu bukan keputusan sembarangan. Itu keputusan politik bahwa pemerintah provinsi dan pemerintah pusat mendukung rakyat Lembata," ujar Hery.