PDIP Sebut Poster 'Jokowi Raja' Kampanye Negatif, Disebar Lawan Politik
"Jelas, Alat Peraga Kampanye ini datang dari kaum 'anti Jokowi Presiden'. Ini adalah pola negatif campaign yang dikembangkan oleh lawan Jokowi untuk menurunkan citra diri Jokowi yang sedang bagus-bagusnya," kata Andreas saat dihubungi merdeka.com, Senin (12/11).
Beredar poster Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dengan berlatarkan simbol Partai PDI Perjuangan di Banyumas, Jawa Tengah. Dalam poster itu terlihat Jokowi mengenakan mahkota bagaikan seorang raja.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menegaskan, poster itu bukan resmi dari PDI Perjuangan. Tetapi dari lawan Jokowi di Pilpres 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
"Jelas, Alat Peraga Kampanye ini datang dari kaum 'anti Jokowi Presiden'. Ini adalah pola negatif campaign yang dikembangkan oleh lawan Jokowi untuk menurunkan citra diri Jokowi yang sedang bagus-bagusnya," kata Andreas saat dihubungi merdeka.com, Senin (12/11).
Andreas menilai, poster itu berasal dari kelompok 'anti Jokowi Presiden' yang tidak mampu mampu untuk berkompetisi dengan menampilkan citra diri positif untuk bersaing dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Sehingga berupaya membuat citra negatif.
"Ada Alat Peraga Kampanye siluman yang dipasang di publik yang mencitrakan seolah-olah Jokowi seorang raja dengan Mahkota. Sesuatu yang jauh dari fakta diri Jokowi yang sebenarnya, yang adalah seorang pekerja keras dan merakyat," ungkapnya.
PDI Perjuangan, kata dia, juga mencopot telah semua atribut tersebut. "Langkah yang diambil yaitu pencopotan itu," ucapnya.
Diketahui, poster bergambar capres Joko Widodo di Banyumas dicopoti oleh kader PDIP setempat. Dalam poster tersebut ada gambar Jokowi mengenakan mahkota. Menurut mereka, poster tersebut tidak jelas dan bukan dipasang oleh PDIP.
Ketua DPC PDIP Banyumas, dr Budhi Setiawan mengatakan pencopotan atribut capres Jokowi telah dilakukan sejak Minggu (11/11) malam. Poster-poster tersebut tersebar hampir di setiap desa dan daerah perkotaan di Banyumas.
"Kami turunkan kader sampai tingkat ranting untuk membersihkan poster. Banyumas sudah bersih hari ini," kata Budhi lewat sambungan telepon, Senin (12/11) sore.
Baca juga:
Ketum PAN di Depan Relawan: Kalau Ada yang Menjelekkan, Hadapi dengan Cerdas
Ma'ruf Amin: Jokowi itu Ternyata Santri dari Situbondo
PDIP: Tak Sulit Cari Pemasang Poster 'Jokowi Raja'
Ini Alasan PDIP Berang dengan Poster Jokowi Pakai Mahkota di Jateng
PDIP Jateng: Foto Jokowi Bermahkota untuk Jatuhkan Citra Capres PDIP
PDIP Curiga Poster 'Bermahkota' Strategi Jegal Jokowi di Jateng
Kader PDIP Copoti Ratusan Poster 'Jokowi Raja' di Banyumas