PDIP sebut puisi jadi 'alat perang' di tangan anak buah Prabowo
"Jadi apa yang disampaikan Fadli Zon tersebut merupakan pemaksaan kaidah sastra untuk keperluan perang," imbuh Hasto.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi puisi terbaru Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, yang berjudul 'Raisopopo'. Menurut Wasekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, puisi di tangan anak buah Prabowo Subianto bisa menjadi 'alat perang'.
"Puisi yang disampaikan Fadli Zon memang didesain sebagai bentuk serangan terhadap Jokowi. Puisi yang dalam tradisi di negeri ini dipakai untuk menyampaikan kritik sosial, atau sebagai pengungkapan jiwa kepahlawanan, dan bahkan menjadi genderang perang atas berbagai bentuk ketidakadilan, namun di tangan Fadli Zon telah menjadi alat perang orang per orang," kata Hasto lewat keterangan tertulis, Rabu (16/4).
Melihat puisi yang di Fadli Zon, Hasto jadi teringat pendapat temannya seorang ahli psikologi perilaku, bahwa perilaku seseorang akan dipengaruhi lingkaran sosial terdekatnya.
"Seseorang yang biasa berada di lingkaran yang menggemari peperangan, akan cenderung menjadikan segala sesuatunya sebagai alat perang. Sebaliknya, seseorang yang berada di lingkungan yang menghormati keindahan alam, akan cenderung memiliki sikap welas asih terhadap seluruh alam ciptaan," ujar Hasto.
"Jadi apa yang disampaikan Fadli Zon tersebut merupakan pemaksaan kaidah sastra untuk keperluan perang," imbuhnya.
Akibatnya, terang Hasto, yang terjadi tidak hanya kekacauan logika, namun pemutarbalikan fakta.
"Aku raisopopo seharusnya menjadi ungkapan kejujuran seorang pemimpin bahwa tanpa rakyat, pemimpin memang tidak bisa apa-apa," katanya.
Demikian halnya dalam wayang. Menurut Hasto, wayang merupakan potret dan ritual kehidupan.
"Di dalamnya ada sengkuni yang sukanya mengadu domba orang. Di dalamnya ada Duryudana, yang menyukai keangkaramurkaan, menghalalkan berbagai macam cara untuk melanggengkan kekuasaan, termasuk penculikan," ujar Hasto seolah menyindir penculikan aktivis yang dilakukan Prabowo Subianto pada pergolakan 1998.
Hasto mengatakan, PDIP tetap berkeyakinan dalam strategi pemenangan pemilu yang terbaik hanyalah bergerak satu arah memenangkan hati nurani rakyat.
"Karena itulah, kami lebih memilih membuat puisi kehidupan, guna menggelorakan kembali semangat perjuangan rakyat untuk melawan berbagai bentuk ketidakadilan," ujarnya.
Menurut Hasto, menjadi manusia yang sejati adalah manusia yang memiliki kerendahan hati sehingga sikapnya tidak menyombongkan diri. "Dengan sikap itu, meski dia merasa tidak bisa apa-apa, dengan rakyat kenyataannya menjadi bisa melakukan segalanya," kata dia.
"Manusia sejatinya adalah seseorang yang tidak punya apa-apa, tidak bisa apa-apa, dan bukan siapa-siapa (ra nduwe opo-opo, ora iso opo-opo lan dudu sopo-sopo)," papar Hasto.
"Karena sejatinya manusia memang wayang yang digerakkan Sang Dalang, Dalang Kehidupan, Semesta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa," imbuhnya.
Hasto mengatakan, manusia hanyalah lakon dan bukan dalang. "Sangat berbahaya ketika manusia merasa menjadi dalang, karena itulah bisa melakukan segalanya menjadi sah untuk kehendaknya," kata dia.
Hasto mengatakan, Jokowi lebih memilih berbagi mimpi, berbagi harapan dengan aksi nyata. "Bukan hanya di belakang meja. Hanya mereka yang punya mata hati yang bisa melihat niat suci. Bekerja dengan hati. Menjadi teladan Dan bukan hanya menjual slogan," kata dia.
Seperti diketahui, 'Aku Raisopopo' adalah puisi keempat yang dibuat Fadli Zon untuk menyerang Jokowi. Berikut puisi karya keponakan Taufiq Ismail itu:
Raisopopo
aku raisopopo
seperti wayang digerakkan dalang
cerita sejuta harapan
menjual mimpi tanpa kenyataan
berselimut citra fatamorgana
dan kau terkesima
aku raisopopo
menari di gendang tuan
melenggok tanpa tujuan
berjalan dari gang hingga comberan
menabuh genderang blusukan
kadang menumpang bus karatan
diantara banjir dan kemacetan
semua jadi liputan
menyihir dunia maya
dan kau terkesima
aku raisopopo
hanya bisa berkata rapopo
Fadli Zon, 16 April 2014
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.