PDIP sebut warga Jakarta tak menghendaki Ahok memimpin lagi
Bakal calon gubernur yang diusung PDIP harus mendapat dukungan politik dari DPRD DKI.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar rapat di kantor pusat DPP PDIP, jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (21/7). Rapat tersebut membahas hasil proses penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung PDIP.
Plt Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang DH menuturkan, untuk menentukan bakal calon gubernur DKI, partainya mempertimbangkan masukan warga Jakarta. Anggota DPRD DKI Jakarta baru saja selesai menggelar reses dan menjaring aspirasi warga. Hasilnya, kata dia, sebagian besar warga Jakarta tidak menghendaki calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, kembali memimpin ibu kota.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
"Waktu itu kami mendengar satu per satu hasil reses 7-8 partai dengan masyarakat. Suara kawan reses mayoritas tidak menghendaki incumbent. Saya laporkan ke DPP PDIP. Suara aspirasi di DKI saya laporkan DPP mudah-mudahan dipertimbangkan. Mayoritas sudah tidak menghendaki," ujar Bambang.
Selain dukungan masyarakat, partainya juga mempertimbangkan dukungan politik untuk calon yang akan diusung. Bakal calon gubernur DKI Jakarta juga harus mendapat dukungan dari anggota DPRD DKI.
"Telah secara intens melakukan komunikasi politik. PKS, Gerindra, PKB, PAN dan kami melakukan komunikasi lanjutan. Memenangkan pertarungan di DKI, jangka panjang stabilitas politik dukungan parlemen kuat," ucapnya.
Bambang mengaku tidak bisa menyebutkan enam nama yang berpeluang kuat bakal diusung PDIP. Semua keputusan ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun dia menekankan pentingnya pasangan calon gubernur untuk mendapat dukungan politik DPRD DKI.
"Siapapun calonnya, mampu memperjuangkan DKI dan bekerja dengan pemerintah pusat serta mendapat dukungan kuat di DPRD. Konsolidasi pemerintahan tidak hanya dari pemerintahan, harus dimanifestasi dukungan DPRD DKI," katanya.
Baca juga:
Pilgub DKI, penjaringan PDIP mengerucut ke 6 nama
Survei SMRC: Ahok 36 persen, Yusril 2,8 persen, Sandiaga 2,1 persen
PDIP tak akan gadai ideologi hanya demi Ahok
Mega panggil Risma ke Jakarta pastikan soal cagub DKI
Taufik: Rakyat Jakarta terpaksa punya gubernur Ahok
PDIP: Elektabilitas Ahok masih dimanja warga DKI kelas menengah
Survei SMRC: Siapapun yang mencalonkan, Ahok akan menangi Pilgub DKI