PDIP soal kritik Prabowo: Itu sirup lama dalam kemasan baru
Sejak zaman orde baru, Hendrawan menilai sistem ekonomi Indonesia telah condong ke arah liberal. Dia mengaku menjadi salah satu orang yang menentang pola pembangunan kala itu.
Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai kritikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto soal arah dan sistem ekonomi Indonesia melenceng dari konstitusi bukan hal baru. Menurutnya, setelah reformasi juga banyak tokoh yang mengungkapkan keprihatinan serupa.
"Jadi sekali lagi bukan barang baru. Kalau sekarang disampaikan lagi, itu sirup lama dalam kemasan baru," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Rabu (20/6).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Sejak zaman orde baru, Hendrawan menilai sistem ekonomi Indonesia telah condong ke arah liberal. Dia mengaku menjadi salah satu orang yang menentang pola pembangunan kala itu.
"Pola pembangunan orde baru pun, saat Pak Prabowo sedang berjaya, sudah dinilai semakin membawa ekonomi Indonesia lebih bercorak liberal," terangnya.
Dalam pidatonya via live streaming facebook, Prabowo sempat menyinggung soal kekayaan Indonesia banyak dikuasai asing dan segelintir orang. Hendrawan mengklaim, sistem konglomerasi dan oligarki ekonomi justru sedang dievaluasi oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Contohnya, tindakan tegas pemerintah yang menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan di laut Indonesia, peninjauan ulang kontrak karya dengan perusahaan-perusahaan asing sampai pembubaran Petral karena dinilai sebagai sarang mafia migas.
"Sekali lagi, ini yang berusaha dikoreksi oleh Pemerintahan sekarang," tandas Hendrawan.
Sebelumnya, Prabowo memberikan pidato politiknya kepada seluruh kader Gerindra, Rabu (20/6) malam. Pidato itu disampaikan melalui live streaming Facebook kurang lebih selama tiga puluh menit.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa arah bangsa Indonesia saat ini sudah melenceng dari Pancasila dan UUD 1945. Prabowo lebih menekankan kepada persoalan ekonomi yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.
"Apa yang menjadi pusat perhatian Gerindra dari awal saya dan Gerindra melihat bahwa arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini berada di arah dan alur yang salah. Saya berpandangan berkeyakinan bahwa sistem bernegara sistem politik dan sistem ekonomi bangsa kita berada di jalur yang menyimpang. Menyimpang dari apa? Menyimpang dari rencana dan rencana cetak biru yang dibangun oleh pendiri-pendiri bangsa kita yaitu Pancasila dan UUD 1945," kata Prabowo.
Prabowo menilai, bangsa Indonesia saat ini tidak setia terhadap apa yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945. Menurut dia, Pancasila hanya sekadar jadi jargon saja, tapi tidak diamalkan untuk membangun negeri ini.
Baca juga:
Hanura: Pemikiran Prabowo rakyat bisa dibeli salah besar
Hanura sebut Prabowo 'hopeless' lawan Jokowi di Pemilu 2019
Prabowo: Ada kekuatan uang merasa bisa menentukan siapa presiden mendatang
Prabowo: Kondisi memprihatinkan, arah bangsa Indonesia sudah menyimpang
Gerindra segera kaji duet Prabowo-Chairul Tanjung untuk Pilpres 2019