PDIP tak mau cuma jadi tukang stempel pemerintah Jokowi
"PDI Perjuangan bukan stempel, punya ideologi," tegas Basarah
Meski telah menyatakan diri sebagai partai pemerintah, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mau menjadi partainya pemerintah. Menurut Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, menjadi 'partai pemerintah' dan 'partainya pemerintah' adalah dua hal berbeda.
Dia memaparkan, menjadi 'partai pemerintah' membutuhkan pola komunikasi dan koordinasi yang efektif. Sedangkan 'partainya pemerintah' adalah sekadar menjadi tukang stempel kebijakan pemerintah.
"Partainya pemerintah itu terjadi pada zaman lampau, hanya sebagai lembaga stempel. PDI Perjuangan bukan stempel, punya ideologi," tegas Basarah dalam keterangan persnya di kantor DPP PDIP, Selasa (7/4).
Karena bukan berperan sebagai 'partainya pemerintah', kata Basarah, ketidakmulusan dalam berkomunikasi antara anggota partai dan pemerintah adalah hal yang lumrah. Segelintir kader PDIP diketahui ikut mengkritik kebijakan Jokowi-JK, seperti kenaikan harga BBM.
"Jadi jangan terlalu didramatisir, kalau ada komunikasi belum klop, pertanyaan dan kritik itu hal lumrah. Karena kita sedang mencari bentuk komunikasi," kata anggota Komisi III DPR ini.
Ke depan, kata Basarah, pihaknya yakin komunikasi dan koordinasi antara partai dan pemerintah akan semakin solid.
Di tempat yang sama, Ketua DPP PDIP Andreas Pareira mengatakan, pola hubungan partainya diatur dalam bingkai 3 pilar, yakni kader partai di eksekutif, legislatif dan struktur partai.
"Di dalam politik semuanya bisa terjadi dan sangat dinamis. Kritik sejauh itu membangun, mengingatkan, bisa saja terjadi," kata Andreas.
"Kawan yang baik harus memberitahu kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Itu fungsi dari kawan. Dalam politik itu yang paling bahaya yang terus memuji. Brutus itu!" tegas Andreas.
Baca juga:
Di Kongres Bali, PDIP harus ingatkan Jokowi soal Nawa Cita
'PDIP sudah selesai soal kepemimpinan'
Kongres PDIP, 10 ribu orang diperkirakan masuk Bali mulai hari ini
Isu calon ketum selain Mega dinilai upaya memecah PDIP
Puan sebut Megawati jabat ketum lagi sesuai hasil Rakernas PDIP
Puan: Insya Allah Jokowi datang di Kongres PDIP
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.