PDIP tak undang Ahok di sekolah partai karena bukan Soekarnois
Dalam sekolah partai itu, PDIP mengundang sejumlah kepala daerah seperti Risma dan Ridwan Kamil.
PDI Perjuangan menggelar sekolah partai bagi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Sejumlah kepala daerah diundang PDIP untuk berbagi kisah sukses dalam memimpin daerahnya masing-masing.
Pimpinan-pimpinan daerah yang diundang di antaranya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. Mereka berdua menyampaikan materi bertajuk "Kebijakan Program Pemerintah Daerah Pro Rakyat Sebagai Strategi Pemenangan Pilkada".
Akan tetapi, PDIP tampaknya tidak mengundang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pemateri. Padahal sebelumnya, PDIP mengundang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk membawakan materi pada sekolah partai pertama.
Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan alasan pihaknya tidak mengundang Ahok karena Gubernur DKI itu dinilai belum Soekarnois. Berbeda dengan Ridwan, menurutnya, Wali Kota Bandung itu secara eksplisit mengaku dirinya belajar dari Soekarno.
"Jadi sekarang ini yang kita ambil yang clear dan mendapat pengakuan dari internasional, pengakuan dari dalam negeri dan clear mendefinisikan dirinya sebagai Soekarnois. Ridwan Kamil kan walaupun bukan PDI Perjuangan kan dia ngomong dengan emplisit ya, ini i learning from Soekarno. Kayak gitu," kata Eva di Kinasih Resort Depok, Jl Raya Cilangkap, Kelurahan Cilangkap, Tapos, Depok, Selasa (6/9).
"Belum, kebetulan belum. Nanti kalau Pak Ahok kan ramai," sambung Eva.
Selain harus berpaham Soekarnois, Eva berujar pembicara yang dipilih adalah mereka yang telah terbukti sukses melakukan tugasnya dan diakui sebagai pemimpin yang apik oleh masyarakat. Serta, lanjut Eva, dianggap sebagai pemimpin yang menjalankan pemerintahan atas dasar ideologi pancasialis.
"Orang disuruh ke sini karena bisa membuktikan bahwa sumber insipirasi didalam melakukan pemerintahan, menjalankan pemerintahan itu sebenarnya dari ideologi dan itu bisa dilihatkan ini dari sila ke ini, sila kesatu kedua dan seterusnya," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Djarot mengatakan PDIP tidak mengundang Ahok karena dia bukan kader partai. "Kan Pak Ahok belum kader, belum ada KTA (kartu tanda anggota)," tutupnya.