PDIP tepis anggapan Jokowi pecah belah kemesraan PKS dan Gerindra
PDIP menepis tudingan Jokowi ingin mendapatkan simpati dari PKS dan PA 212 demi kemenangan di pemilihan presiden 2019. Menurut PDIP, pertemuan itu harus dipandang sebagai gambaran bahwa Jokowi tidak ada masalah dengan partai-partai oposisi.
Presiden Jokowi melakukan pertemuan tertutup dengan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyebut, pertemuan itu bukan untuk memecah belah kemesraan PKS dengan Gerindra.
"Orang-orang kelompok dan golongan yang menganggap pertemuan dengan pak Jokowi silaturahmi pak Jokowi dengan PKS dengan alumni 212 sebagai satu upaya-upaya memecah belah, justru mereka yang berpikir ingin memecah belah bangsa," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang menjadi presiden setelah PDIP menang di pemilu 2019? Seiring dengan kemenangan PDIP, Joko Widodo juga kembali terpilih sebagai presiden Indonesia untuk masa jabatan kedua.
Lebih lanjut Basarah mengatakan, langkah Jokowi bersilaturahmi dengan PKS dan PA 212 sebagai upaya menjaga persatuan. Dia menepis tudingan Jokowi ingin mendapatkan simpati dari PKS dan PA 212 demi kemenangan di pemilihan presiden 2019.
"Justru sebaliknya keinginan baik pak Jokowi untuk bertemu dengan berbagai kalangan itu harus dipandang sebagai suatu upaya bagi pak Jokowi menjaga persatuan nasional, bukan justru sebaliknya. Apalagi dianggap sebagai kepentingan elektoral," tegasnya.
Basarah mengaku tidak tahu apakah ada tawaran dari Jokowi kepada PKS untuk bergabung dengan koalisi. Namun, pertemuan itu harus dipandang sebagai gambaran bahwa Jokowi tidak ada masalah dengan partai-partai oposisi.
"Tetapi mari kita lihat hal yang lebih besar bahwa pertemuan itu sendiri menggambarkan tidak ada masalah pak Jokowi dengan semua partai politik termasuk partai politik yang posisi politiknya tidak bersama-sama dengan partai koalisi pemerintah," klaimnya.
Pertemuan itu, kata Basarah, juga menandakan Jokowi adalah pemimpin yang merangkul semua elemen untuk bergotong royong membangun bangsa dan negara.
PDIP sendiri tak menutup diri bagi PKS untuk gabung koalisi pendukung Jokowi sepanjang punya cita-cita membangun politik kebangsaan sesuai dengan jalan konstitusi.
"Sepanjang PKS memiliki cita-cita politik yang sama untuk mewujudkan politik kebangsaan berdasarkan Pancasila tentu perjuangannya lewat jalan islam seperti yang menjadi garis ideologi PDI Perjuangan. Saya kira tidak ada masalah," ucapnya.
Baca juga:
Fadli Zon dengar kabar Cawapres terkuat dari PKS Ahmad Heryawan
Ketum Golkar beri sinyal Demokrat makin dekat ke kubu pendukung Jokowi
Gerindra yakin PKS tetap setia meski sering komunikasi dengan Jokowi
PKS sebut dukungan Rizieq & PA 212 bisa pengaruhi kemenangan di Pilpres 2019
Fadli Zon lihat Jokowi panik jelang Pilpres 2019
5 Pesan Kiai Ma'ruf Amin jelang Pilpres 2019