PDIP Tersulut Aksi Kumpul Relawan Jokowi
Setelah acara selesai diselenggarakan, sontak PDIP bereaksi. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu melihat Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), bukanlah murni dari relawan Jokowi. Sebab ada pihak yang menginisiasi agar hadir sebagai relawan di acara tersebut.
Presiden Joko Widodo mendatangi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) untuk bertemu dengan relawannya. Dengan mengenakan kemeja putih, dia membakar semangat ratusan pendukungnya jelang Pilpres 2024 mendatang. Acara bertajuk ‘Nusantara Bersatu’ itu membuat PDIP geram.
Pada kesempatan itu, Jokowi sempat memaparkan sejumlah capaian yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai Presiden. Mulai pembangunan infrastruktur hingga Indonesia mampu berdiri tegak di antara negara-negara besar di dunia. Ini terlihat saat acara KTT G20 di Bali.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Menariknya, Jokowi membeberkan ciri-ciri pemimpin memikirkan rakyatnya. Pemimpin tersebut bisa dilihat dari raut wajah hingga rambutnya yang memutih. Dan ciri tersebut dinilai mengarah kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang digadang-gadang akan menjadi salah satu calon bakal Presiden di 2024.
"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya. Kalau rambutnya putih semua, ya ini mikirin rakyat ini," katanya pada acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).
Setelah acara selesai diselenggarakan, sontak PDIP bereaksi. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu melihat Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), bukanlah murni dari relawan Jokowi. Sebab ada pihak yang menginisiasi agar hadir sebagai relawan di acara tersebut.
Politikus PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus mengungkapkan, sosok tersebut yakni Staf Khusus Presiden Milenial sekaligus Ketua Organizing Committee (OC) Aminuddin Ma'ruf. Keyakinan itu dipertegas karena tidak ada nama-nama besar penggagas relawan Jokowi yang hadir dalam acara Nusantara Bersatu.
"Emang itu relawan Jokowi? Setahu saya itu orang dari pesantren dari pengajian yang dimobilisasi oleh Aminuddin," kata Deddy, saat diwawancarai di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta.
Perbedaan semakin memanas setelah beredar video antara relawan Jokowi yang juga Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani dengan Jokowi.
©2022 Merdeka.com
Benny menyampaikan soal tindakan yang harus diambil ke pihak disebutnya sebagai lawan. Karena geregetan untuk melakukan perlawanan, dia menyarankan agar dilakukan amplikasi atau menyebarkan lagi informasi seputar program dan keberhasilan pemerintah.
"Kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak. Kalau bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus," kata Benny dalam video tersebut.
Mengetahui itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta Jokowi meninggalkan relawan tersebut. Dia mengungkit pencapaian Jokowi selama kepemimpinannya yang dianggap telah mengukir legasi.
"Menurut hemat saya, sudahlah, legacy-nya sudah luar biasa, soft landingnya biar enak. Kalau ada relawan 'yang seperti itu' tinggalkan saja. Itu bukan relawan itu," ujarnya.
Bahkan, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meminta relawan untuk tidak mereduksi keberhasilan Jokowi dengan manuver jelang Pilpres 2024. Dia menegaskan, PDIP menolak dan mengkritik tajam manuver relawan dan orang terdekat Jokowi yang terus membahas capres di Pilpres 2024.
Dia mengingatkan, karakter kepemimpinan Jokowi adalah turun bertemu rakyat. Bukan mobilisasi relawan seperti yang dilakukan di GBK beberapa hari lalu.
"PDI Perjuangan mengimbau kepada ring satu Presiden Jokowi agar tidak bersikap asal bapak senang (ABS) dan benar-benar berjuang keras bahwa kepemimpinan Pak Jokowi yang kaya prestasi sudah on the track. Bahkan prestasi Pak Jokowi itu untuk bangsa Indonesia dan dunia, bukan untuk kelompok kecil yang terus melakukan manuver kekuasaan," ungkapnya
©Liputan6.com/Faizal Fanani
Panitia acara Nusantara Bersatu Silvester Matutina membalas sindiran Hasto terkait acara relawan itu bukan untuk cari muka ke Jokowi. Ketua Umum Solidaritas Merah Putih ini menegaskan, Nusantara Bersatu bukan acara pribadi dan segelintir orang. Tetapi ajang silaturahmi elemen relawan dengan Jokowi.
Para relawan juga merayakan keberhasilan Jokowi memimpin dalam kurang lebih delapan tahun ini. Beberapa capaian Jokowi adalah pembangunan fisik, SDM, infrastruktur digital, pertumbuhan ekonomi pasca pandemi, hingga keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah di ajang internasional.
"Oiya, ada komentar soal ABS ya? Bukan ABS, tapi ARS. Asal Rakyat Senang. Mereka rindu berjumpa pemimpinnya, kita coba ikhtiarkan forumnya," tutupnya.
Permintaan PDIP untuk meninggalkan relawan ternyata hanya ditanggapi santai oleh Jokowi. Dia hanya tertawa ditanya mengenai hal tersebut, sambil melihat kedua tangannya di perut. Di sampingnya, Menko Perekonomian sekaligus Ketum Golkar Airlangga Hartarto ikut tertawa mendengar pertanyaan itu. Gubernur BI pun ikut tersenyum.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak menjawab pertanyaan itu. Jokowi lalu meninggalkan awak media sambil mengangkat kedua tangannya. Ekspresi menyudahi sesi tanya jawab.
(mdk/fik)